Ingin Berdiri di Atas Kaki Sendiri TUHAN menciptakan yang ada di atas muka bumi ini selalu berpasangan atau berlawanan. Ada laki-laki dan perempuan. Ada tua, ada muda. Ada kaya, ada miskin. Ada hitam, ada putih. Ada suka, ada duka. Ada sedih, ada gembira. Ada yang suka, ada yang benci. Erika kian memahami hidup di usia tujuh belas. Ia sudah menelan banyak kepahitan. Namun, semua itu tak menyurutkan langkah. Kesedihan demi kesedihan dilaluinya dengan tabah. Ia sudah kerap berjalan di atas kerikil yang tajam. Namun langkahnya tak pernah surut meski terkadang tertatih-tatih. Ia percaya suatu saat nanti—meski entah kapan—kebahagiaan itu akan diraihnya. Kesedihan dianggapnya sebagai bumbu menuju kebahagiaan. Ia percaya, Tuhan itu Maha Adil. Kesedihan adalah kendala menuju suka. Justru, ketika