Icha tak henti-hentinya menggigit bibir bawahnya gugup sedari 7 menit yang lalu, menanti cemas Dokter yang sedang memeriksa Kak Evan di dalam sana. Icha, Ua Sita dan juga Rania yang tiba-tiba datang, di suruh keluar dan menunggu di luar dulu oleh dokter. Dan Ua Sita yang melihat Icha ada di dalam ruangan Kak Evan, syukurnya tidak banyak tanya dan memarahi Icha. Ua Sita malah terlihat senang, anaknya yang koma sejak kemarin akhirnya terbangun dari komanya. “Kamu… Kamu yang lihat anak Ua bangun untuk pertama kalinya?” Icha tercekat mendapat pertanyaan yang tiba-tiba dari Ua Sita, dan Ua Sita menatapnya dengan tatapan yang sangat dalam dan serius, menuntut juga saat ini, sehingga mau tidak mau, Icha menganggukan kepala mengiyakan. “Maaf, Ua. Icha mau melihat sendiri bagaimana keadaan Kak