Aku kembali menutup pintu kamar karena tak sanggup melihat Moondy menjadi bulan-bulan keluarganya. Kuraih ponselku yang terletak di atas nakas. Kucoba telpon mamaku. "Halo Bulan .... " Jawab mamaku di seberang sana. Mendengar suara merdu mamaku aku tidak tahan untuk tidak menangis. Aku berusaha menahan suara agar mama tidak mendengar suara tangisanku. "Halo ma, mama apa kabar ?" Tanyaku. "Alhamdulillah baik sayang. Kamu bagaimana ? Beberapa hari ini mama mimpi buruk soal kamu. Kamu ga pa-pa kan sayang ?" Tanya mamaku lagi seolah tau bahwa putri tunggalnya suka mengalami banyak hal buruk. "Baik ma. Bulan baik kok." "Hubungan rumah tangga kalian bagaimana ?" "Baik juga ma. Moondy baik, Bulan baik. Pelangi juga baik." "Syukur alhamdulillah, mama takut sekali jika salah satu di