Kill

2445 Words

“Jangan menghalangi jalanku!” kedua mataku berkilat marah tatkala Gavin mengekor dibelakangku. sakit hati, amarah, kebencian benar-benar meluap layaknya air bah. Sudah lama sekali aku tidak pernah merasakan perasaan seperti ini. Pantas saja Sang Phoenix menanyakan soal kesiapanku. Rupanya inilah hal yang aku temui setelah aku mengetahui kebenaran daripada indentitasku. “Apa yang akan kau lakukan?” Gavin sekali lagi menunjukan padaku wajah penuh ketidakpengertian, bahkan pria itu dengan seenaknya menggenggam tanganku dengan setengah memaksa untuk berjalan kearah tenda miliknya. Aku berusaha melepas cengkraman tanganku darinya, namun pria itu justru lebih waspada dan memandangku dengan ekspresi yang sulit dibaca. Dan sekali lagi ketika aku memaksakan diriku untuk melawan kehendaknya, pria

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD