Antipati

2204 Words

Gavin mengabaikan banyak hal ketika dia telah mencengkramku dalam genggamannya. Dengan langkahnya yang panjang pria itu memaksaku untuk memasuki gubuk kecil yang beberapa saat lalu sempat aku tempati. Dia juga menarik mantel miliknya yang tersampir pada kursi kayu, dan melemparkannya padaku begitu saja. “Pakai!” katanya dengan nada memerintah yang tegas. Aku tidak langsung melakukan apa yang dia inginkan, sebaliknya aku lebih tertarik dengan hal yang sedang dia perbuat. Pria itu menyibukan dirinya untuk menyalakan api pada perapian yang tersedia. Apa dia bermaksud untuk membuat kondisi tempat ini lebih hangat hanya karena sempat memegang tanganku yang dingin? Hah.. aku ingin sekali tertawa atas spekulasi yang mampir pada otakku barusan. Pria itu tidak memiliki jenis perasaan macam itu te

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD