Eleven

3800 Words

New York, 2017 “Danny!” Danny menghambur ke pelukan Sehun sambil tersenyum begitu riang. Begitu pula dengan Sehun yang tak menyangka bahwa jagoan kecilnya itu berada di apartemennya. Seketika rasa kesal dan penatnya hilang begitu mendengar tawa renyah dari putra semata wayangnya itu. Ia mengangkat tubuh Danny dan memutarnya di udara. Tawanya dan tawa Danny bercampur menjadi satu menggema di seluruh penjuru apartemen. Kiara yang sejak tadi sibuk memperhatikan tingkah kedua lelaki beda usia itu hanya mampu menggeleng tak percaya. “Kenapa Danny ke sini tidak bilang pada Daddy? Sengaja membuat kejutan, ya?” tanya Sehun pada Danny yang ada dalam gendongannya dan Kiara yang kini sudah berdiri di sampingnya. Danny terkikik. “Kata Mommy, Daddy juga rindu pada Danny, tapi Daddy tidak bisa meng

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD