Bab 17

1753 Words

Hans berdecak kesal ketika hari ini kembali mendengar sebuah berita kegagalan yang dibawa Febriana. Bahkan baru beberapa hari Andra bergabung dengan Fahrezi grup perusahaan mereka sudah kehilangan dua project penting. “Apa, perusahaan yang di Bandung itu juga membatalkan project kerja sama dengan kita?!” Mata Hans membulat sambil menatap Febri. Gadis itu mengangguk takut-takut. “Andra lagi?” selidik Hans. Anggukan Febri kali ini menyulut emosinya. Sontak tangannya membabat semua yang ada di atas mejanya sehingga bunyi berdentingan dan gelas yang terjatuh menambah kacau suasana. Febri memutar tubuh hendak meninggalkan sang atasan yang sedang mengumbar kemarahannya. “Panggilkan Lavin kemari!” teriak Hans pada Febri sebelum gadis itu meninggalkan ruangan. Hans mengacak rambut kesal

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD