Kartu As

1203 Words

Semua bayangan masa lalu membuat Roseline merasa terharu. Berbagai kepedihan yang pernah dia rasakan, seolah menjadi bumbu dalam kehidupan. Karena kenyataannya dirinya selalu dipertemukan dengan orang-orang baik. Termasuk Kak Sasa, Boy dan Hero yang lahir pada waktu itu. Tak terasa air mata mulai mengalir. Terlebih lagi saat menatap wajah Hero yang tenang dan damai tertidur pulas. "Sejak kapan Hero demam?" Tanya Roseline pada Kak Sasa. "Hero demam sejak kemarin. Tapi demamnya naik turun. Setelah diberikan penurun panas pasti demamnya turun. Tapi beberapa jam kemudian suhu tubuhnya akan naik lagi. Terus seperti itu. Makanya karena khawatir aku membawanya ke rumah sakit. Dan setelah dicek laboratorium, ternyata Hero kena demam berdarah," ucap Kak Sasa. "Ya Tuhan. Seharusnya sejak awal a

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD