"Cinta bukan tentang berapa lama kamu mengenalnya, melainkan tentang bagaimana kamu membuatnya tersenyum sejak mengenalnya,"
-----
"Kenzie...," lirih Alya.
Membuka mata pertama kali, Alya mendapati pemandangan Kenzie yang tengah tertidur pulas di samping nya. Nafasnya sangat teratur. Sesekali terdengar ia mengerang kecil ketika Alya menuntun jari jemari nya mengusap lembut rambut atau bahkan pundak nya.
Setelah pergemulan mereka semalam yang gagal, Alya nampak sedikit merasa bersalah karna sampai detik ini belum bisa menunaikan kewajiban nya sebagai seorang istri. Sekali lagi bukan tanpa alasan Alya menolak Kenzie. Ia hanya takut bila setelah menyerahkan harta terakhir yang ia miliki, Kenzie kembali menyakiti dan membuat nya kecewa. Sampai saat ini bahkan Kenzie belum memastikan hubun
