24. To Sweet to Forget

1726 Words

"Kau adalah puisi yang ku ciptakan, lahir dari perpisahan. Tumbuh bersama doa dan air mata kehilangan. Dan abadi bersama kata-kata serupa kenangan." ---- "Radit," Detik itu juga tubuh Alya terasa kaku. Berkali-kali mata nya mengerjap untuk memastikan apa yang ia lihat. Berkata pun saat ini ia tak mampu. Lidah nya terasa kelu untuk sedekar mengucapkan sesuatu. "Alya, are you ok?" Alya masih terpaku tak menjawab sedikit pun sapaan pria di hadapan nya. "Alya," Radit sengaja mengeraskan suara nya. Alya masih tak bergeming. Namun tampak jelas bulir air mata lolos begitu saja membasahi pipi nya yang putih. Menyadari Alya yang menangis dalam diam, Radit menuntun Alya untuk duduk di salah satu kursi yang memang tersedia di toko kue tersebut. "Al, kenapa harus menangis? Kau tahu aku paling t

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD