Memilih Untuk Pergi

1698 Words
Fitrah manusia adalah beribadah hanya kepada Allah semata....... Kita dulu lahir dalam keadaan tidak tahu apa2 (seperti kaset kosong) , lalu Allah memberikan pendengaran,  penglihatan dan hati agar manusia mau memikirkan dan mengisi fasilitas tadi (telinga, mata, hati) dengan ke-fitrahan-nya itu untuk apa dia hidup dan kepada siapa dia harus menghambakan diri. ***       Hari ini Alysa memutuskan dirumah saja ia enggan pergi kemana - kemana selain badan nya yang terasa kurang sehat Dan belum lagi efek kehamilannya yang selalu mual - mual sendirian tanpa ditemani sang suami. Tapi biarlah yang pemting dirinya bisa sehat Dan anaknya pun didalam perut bisa tumbuh dengan baik yang nanti nya semoga bisa menjadi anak yang soleh Dan solehah.    " Bu ini makananya sama s**u hamil nya supaya ibu Dan bayi sehat bu. " Ucap Pembantu nya yang sudah dianggap seperti ibu nya sendiri.    "Terimakasih bi, Bibi udah makan ?"Tanya Alysa.    "Belum bu, ini Saya siapin makan untuk Ibu dulu nanti Saya bisa makan dibelakang bu," jawab Pembantu nya itu.    "Makan bareng Saya aja bi disini lagian Kan makananya banyak Saya juga sendiri Bibi bisa temani Saya disini." Kata Alysa ramah.   " Ah gausah bu, Saya ga pantes makan dimeja yang bagus gini Saya biasa makan didapur ndak apa - apa."   " Saya juga gpp kok bi udah santai saja Kita sama - sama makhluk Allah kok derajat Kita dimata Allah sama hanya Amal perbuatan yang membedakan nya bi." Kata Alysa tersenyum.   "Subhanallah, dia sangat bersyukur memiliki majikan yang Tak pernah memandang nya rendah Malah sebaliknya tapi dia merasa kasihan melihat penderitaan majikannya itu walaupun begitu dia tetap tersenyum seakan semua nya baik - baik saja. Sebenernya hati bu Alysa itu terbuat dari apa," batinnya berbicara.    "Bi....!!!!" Panggil Alysa sedikit keras.     " Ah iya bu maaf Saya jadi melamun, beneran ndak papa bu ? Nanti..."     " Reno mungkin nemenin Mila dirumah sakit bi jadi mungkin ga pulang." Jawab Alysa yang seakan tau pertanyaan Pembantu nya itu.     " Maaf bu," ucap Bibi tidak enak ikut campur urusan mereka.     " Gpp kok santai aja yaudah makan bi." Ucap Alysa mempersilahkan pembantunya makan Dan ia sendiri pun ikut makan dalam satu meja makan.     Dentingan piring Dan sendok seakan mengisi keheningan meja makan tersebut tidak Ada suara pembicaraan sedikit pun saat mereka makan.    Saat sedang makan suara Bel didepan seakan mengintrupsi kedua nya bahwa Ada orang datang.    Saat pembantunya hendak membukakan pintu tersebut, Alysa menahannya Dan memilih agar dirinya yang membuka. Toh ibu hamil Kan harus banyak gerak supaya proses persalinannya nanti lancar.    " Gpp bi biar Saya aja yang bukain." Ucap Alysa bangkit dari duduknya.      Lysa berjalan menuju pintu depan rumahmya, maklum rumah ini terlalu besar walau hanya beberapa orang yang mendiami nya, jujur Alysa lebih menyukai kesederhanaan tapi is Tau Reno bukan orang biasa saja sehingga rumahnya pun seharusnya bisa ditempati untuk satu kelurahan.      Alysa membuka kunci rumahnya Dan terkejut saat yang datang tiba - tiba adalah suami nya.    " Mas kamu udah pulang ?" Tanya Alysa syok melihat Reno yang pulang dengan masih menggunakan perban dikepala nya.     " Lama banget sih kamu buka pintu gatau apa Aku cape nunggu diluar." Jawab Reno sinis.    " Kenapa kamu tadi ga bilang mau pulang mas jadi Aku bisa jemput kamu dulu." Ucap nya mengalami tangan suami nya namun dihempaskan begitu saja, namun Alysa sudah paham Hal itu sudah terjadi berkali - Kali.     " Kirain aku kamu bakal dirumah laki - laki b******k itu sekarang Dan Lupa sama suami kamu sendiri." Kata Reno Masuk kedalam rumah tanpa memperdulikan Alysa dibelakangannya.     " Ya Allah mas aku ga mungkin kayak gitu mas, aku ini masih istri kamu ga mungkin aku jalan sama laki - laki lain." Jawab Alysa.    " Ga mungkin tapi kemaren kamu pulang bareng dia Kan ? Kemana aja kamu sama dia kemaren ? Habis ngapain aja selama ga Ada suami kamu. Udah mau jadi wanita liar yang main sama laki - laki lain." Kata Reno terus berjalan Masuk.    " Astagfirullah maksud kamu apaan si mas nuduh Aku kayak gitu, Aku sama sekali ga pernah berfikir untuk selingkuh sama kamu mas. YANG ADA KAMU YANG SELINGKUH DARI AKU." ucap Alysa teriak di akhir kalimatnya.   PLAK.... satu tamparan meluncur halus di pipi Alysa membuat sang empunya jatuh dilantai.    "Astaga Alysa !!!!" Ucap seseorang membantu Alysa berdiri.    Reno Dan Alysa terkejut melihat seseorang dibelakang nya yang tiba - tiba masuk begitu saja.    " OH PANGERAN KESIANGAN RUPANYA DATANG DISAAT YANG TEPAT YA HAHA" kata Reno tertawa sumbang.     Alif maju ke depan Dan langsung meninju muka Reno berkali - kali, Reno yang tidak siap Dan belum lagi badannya belum begitu just pasrah begitu saja, Alysa sudah teriak - teriak Dan mencoba menahan Alif.    " STOP LIF STOP JANGAN SAKITIN MAS RENO LIF STOP... BIBIIII...KANG UJANG..  TOLONG." Ucap Alysa memanggil para pekerja dirumahnya untuk membantu nya.     "LO BENER BENER BANCI REN!! LO BEDA SAMA KAKAK LO !!! LO BERANI NYA SAMA PEREMPUAN !! SEKARANG LO LAWAN GW KENAPA DIEM AJA !!!! TAKUT ? GAK ADA NYALI TADI LO DENGAN ENAK NYA NAMPAR ALYSA TANPA RASA DOSA SEDIKITPUN PADAHAL DIA LAGI HAMIL ANAK LO b******k !!!!!" Kata Alif mencengkeram baju Reno yang sudah babak belur di kukungannya. "Been..uhuk..uhuk...sek...lo..lif...uhuk.. ming..gir.. lo..."    " Udah mas udah!" Ucap Kang ujang memisahkan mereka. Sedangkan Pembantu nya membantu Alysa.     " Lys mulai sekarang kamu pergi dari rumah ini beresin baju kamu Dan ikut aku pergi !!! Kamu berhak bahagia lys. Inget anak kamu !! Jangan pertahanan rumah tangga yang cuma jadi neraka buat kamu !" Ucap Alif mendekati Alysa.    " Tapi bagaimana dengan anak ini lif ? Dia butuh ayahnya ." Jawab Alysa sambil menangis.    " Aku yang bakal jadi ayah untuk anak ini. Anak ini ga butuh kekerasan ayahnya nanti nya. Pikirkan mental anak kamu Lys kali ini." Ucap Alif mengelus kepala Alysa.    " Jangan coba - coba kamu pergi lysa kamu masih istri aku !! Inget kamu punya utang sama kamu Dan kamu harus lunasin semua hutang kamu!" Ucap Reno menahan sakitnya tidak bisa bangkit hanya terdiam dibantu Kang ujang.    Alif melirik sinis Reno Dan mendekati nya sambil berjongkok dihadapan laki - laki itu. " Apa barusan lo bilang ? Coba ulangi ? Ga denger gw ? Utang ? Duit ? Ga nyangka ya seorang Reno yang banyak perusahaan orang terkemuka masih butuh uang dari wanita yang udah disakiti nya ? HAAHAHA DIAMBANG KEMISKINAN LO HAH!!" Teriak Alif didepan muka Reno.    " Lo gausah ikut campur urusan rumah tangga gw !" Ucap nya sayu.    " Urusan Alysa sekarang jadi urusan gw! Butuh berapa duit lo ? Bilang aja semua bakal gw lunasin buat nutup mulut biadab lo !!! Gw harap setelah gw bayar lo kerumah sakit buat nyembuhin kejiwaan lo ! "  Ucap nya bangkit untuk mengambil uang yang Ada di Mobil nya seadanya.     "Tuh 200 juta !!! Cukup Kan buat nutup mulut lo !!! "    "Ayo Lys pergi dari sini" ucapnya menarik Alysa.     " Bu Saya mau ikut." Jawab Bibi nya dia tidak mungkin disini sendiri hanya dengan majikan nya Reno dia takut suatu Hal terjadi.    Alif melihat 2 pekerja tersebut Dan memutuskan untuk mengajak mereka sekalian.  " Jika kalian berdua mau kalian boleh ikut saya." Ucap Alif membantu Alysa untuk ke mobilnya.    Saat sudah didepan pintu Reno memanggil Alysa membuat kedua nya menengok bersamaan.    " Lys...aa.. !!.. Jan..ga...n pergi..." Ucap nya terbatuk - batuk.    Lysa merasa iba dengan suami nya itu siapa yang akan membantu suami nya jika ia meninggalkannya. Tidak Ada orang lagi dirumah ini.    "Udah Alysa biarkan saja orang seperti itu pantas mendapatkannya." Ucap Alif.    " Lif aku mohon sebentar saja untuk mengobati Luka nya, setelah itu Aku janji Aku akan ikut kamu." Ucap Alysa .    "Tapi..."    " Sebentar saja." Ucap Alysa meyakinkan. Dan terpaksa Alif mengiyakan.    Alysa mengobati Reno dengan telaten.    "Lys jangan pergi." Ucap Reno memegang tangan Alysa yang berasa diwajahnya membuat Alysa terhenti.    " Maaf mas.. semua sudah terlambat.. Rasa sakit Hati Aku sudah menganga sangat lebar belum lagi setiap hari nya kamu meneteskan cuka di Luka itu. Perih mas rasanya. " Ucap Alysa menangis.   " Maafin aku lys." Ucap Reno lagi.    " Aku udah maafin kamu mas, tapi untuk kembali lagi kekamu aku harus memikirkan ribuan Kali setelah apa yang kamu lakuin selama ini." Jawab Alysa.    "Mas aku pamit dulu Luka kamu udah aku obati, Aku harap kamu sadar dengan kesalahan kamu mas." Alysa bangkit untuk pergi namun Hal Tak terduga terjadi.     Alysa jatuh tersungkur tersandung kaki Reno. Jujur Reno tidak sengaja sumpah Kali ini bukan niatnya menyakiti Alysa tapi orang - orang salah paham dengannya.   "ALYSA !!"    "NYONYA!!"    "IBU!!"    Sautan berbarengan dari mereka pun membuat mereka lari buru - buru menghampiri Alysa yang terjatuh.     " Akh...  Sakit lif... "     " Astaga lys kamu pendarahan.." ucap Alif.    " b******k !!! " Satu tinjuan mengarah ke muka Reno lagi mereka tidak habis pikir sudah dibantu tapi tetap saja Reno tega melakukan Hal tersebut kepada Alysa.    " Gw ga sengaja!"    Bugh... Satu tinjuan mendarat lagi di pipi kirinya.    " Lif udah lif... Anak Aku..." Ucap Alysa mengintrupsi Alif untuk berhenti Dan membawanya kerumah sakit.    Dia tidak mau kehilangan anak nya untuk kedua Kali nya.    " AWAS LO YA URUSAN KITA BELUM BERAKHIR !!!!" Alif pun segera membawa Alysa kerumah sakit diikuti pekerja rumah Alysa.    Sedangkan Reno merasa sakit ditubuh nya lengkap rasa bersalah di Hati nya. Tadi itu benar - benar ketidaksengajaannya. Tapi nasi sudah menjadi bubur semua tidak bisa diulang dia berdoa agar Alysa baik - baik saja begitupun dengan calon anaknya. . . . aku membenci dosa orang lain, namun saat aku sendiri buat dosa aku enggan membencinya. Kiranya Allah Subhanahu Wa Ta'ala senantiasa menyadarkanku sehingga lebih rajin instrospeksi diri daripada mengurusi orang lain yang belum tentu perilaku dan tutur katanya lebih baik dari diriku. Aamiin. ***
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD