Karma Yang Datang

1607 Words
Kebakaran tidak akan terjadi jika Kita berhati - hati dalam memainkan api. Begitupun dengan Masalah tidak akan besar jika kamu mampu menyelesaikan masalah dengan baik. ‌***    Reno pulang kerumah setelah perdebatan panjang nya dirumah sakit dengan Mila. Rasanya kian hari dirinya semakin pusing dengan masalah demi masalah yang menghampirinya.     Biasanya setiap ia pulang kerumah selalu Ada Alysa yang menyambut dirinya walaupun istrinya itu sudah sering disakitinya. Sekarang keadaan rumah sangat sepi, pekerja dirumahnya juga lebih memilih berhenti bekerja dirumahnya.     Reno mendudukan dirinya di sofa ruang tamu, menghilangkan rasa sakit dan berantakan hidupnya kini. Seharusnya dari awal dia tidak harus menyetujui keputusan bodoh Mila, perempuan itu selalu pintar membuat hancur hidup nya.     Baru ia ingin mengerjapkan matanya panggilan seseorang dipintu depan membuatnya terbangun untuk melihat siapa orang yang menganggu waktu istirahatnya.    Ternyata karyawan kantornya yang datang ke rumahnya yang entah untuk apa.    " Selamat malam Pak maaf, malam seperti ini Saya menganggu waktu istirahat bapak. Tapi Saya ingin memberitahukan informasi pentinh tentang perusahaan Pak ." Ucap Seto karyawan yang dipercayainya memegang perusahaan. Jika diingat memang sudah lama dia tidak memantau perusahaannya sejak kecelakaan tersebut.    " Ya Ada apa ?" Tanya Reno.     " Sebelumnya Saya minta maaf pak. Berita tentang Bapak yang KDRT dengan bu Alysa dan perselingkuhan bapak dengan CEO Amarta Properti yang dipegang oleh Bu Mila kini sedang menjadi trending topic di berbagai media Pak. Sehingga Para client dan perusahaan yang lain membatalkan kerja sama nya dengan perusahaan Kita ini membuat keadaan perusahaan Kita diambang kehancuran. Belum lagi Kita harus membayar karyawan yang meminta pemberhentian kerja karna Tau kondisi perusahaan hampir hancur. Keadaan keuangan Kita juga sangat sangat menurun drastis Pak. Jadi Saya kesini meminta bapak untuk segera menyelesaikan permasalahan perusahaan Pak. Jika tidak mereka akan menuntut bapak Dan melaporkan bapak kepolisi." Jelas nya panjang lebar.     Bagai disambar petir keadaan Reno saat itu. Lagi - lagi masalah datang menghampiri disaat masalah lain belum selesai.    " KAMU NIH GIMANA SI JADI ORANG KEPERCAYAAN GA BECUS BANGET NGURUS PERUSAHAAN SAYA KAN BILANG URUS PERUSAHAAN SAMPAI SAYA KEMBALI BUKAN MALAH KAMU MENGHANCURKAN PERUSAHAAN SAYA ! DASAR BODOH TIDAK BISA DIANDALKAN.!!!!" akhirnya terjadi perkelahian antara mereka karna Reno yang tidak bisa menahan emosi nya.    Untung saja Ada warga yang lewat yang melihat pertengakaran mereka sehingga segera memudahkan mereka berdua. Karyawan tersebut pun pergi dari rumah Reno salah satu warga pun menenangkannya.    " Mas sebaiknya mas istirahat dulu setiap masalah ada jalan keluarnya. Saya tau semua orang sudah Tau Berita tentang Bapak. Jadi sebaiknya jangan menyelesaikan masalah dengan emosi Pak. Maaf Saya permisi dulu. Assalamualaikum." Ucap warga setempat yang entah siapa Reno tidak tau karna memang dirinya jarang dilingkungan rumahnya.      Reno Masuk kerumahnya dengan keadaan kacau. Perusahaan yang dibangun dengan kakaknya diambang kehancuran. Dan Apakah dia akan hidup seperti dulu lagi.   "ARGHHHHHHH GAK GW GAMAU HIDUP MISKIN KEK DULU LAGI!!!! BRENGSEKKKK KENAPA SEKARANG HIDUP GW JADI BERANTAKAN GINI!!!! MASALAH DATANG BERTURUT - TURUT DISAAT BERSAMAAN. "     Reno mengacak - acak rambutnya pusingikirkan semua ini. Dia duduk di sofa dengan kepala penat Mana masalah yang harus dihadapinya belum lagi istri nya entah dimana. . . .      Reno memutuskan untuk ke perusahaan nya untuk mengecek keadaannya.     " Pak Saya meminta upah kami pak, kami ingin mengundurkan diri dari perusahaan bapak." Ucap salah satu karyawannya mewakili karyawan lain yang sudah berkumpul untuk menyerbu nya.     " Kalian tenang saja, Saya akan membayar upah kalian. Dalam waktu seminggu ini setelah ini kalian bisa pergi dari perusahaan saya. Saya ga butuh karyawan yang bodoh - bodoh seperti kalian." Ucap nya lalu berlalu dari hadapan mereka menuju ruangannya.     Setelah kepergian Reno karyawan lain langsung bergosip ria.    " Sudah dikasih cobaan bukannya tobat malah semakin sombong Ada saja yang manusia seperti itu. Merasa dirinya paling baik saja."   " Iya, kasian ya bu Alysa padahal istri nya solehah idaman para lelaki tapi disia - sia in gitu aja. Seharusnya bu Lysa jangan nikah sama orang kayak gitu."    " iya mending sama gw aja, gw masi mau kok walaupun janda. Masih cantik baik solehah subhanallah."    " Ngimpi aja lo!"    Saat mereka sedang bergosip ria tiba - tiba Reno datang.    " Jika kalian masih mencampuri urusan rumah tangga Saya, Saya pastikan upah kalian tidak akan Saya berikan! " Ucap nya membuat para karyawan nya bubar dari tempat tersebut dengan perasaan dongkol Dan kesal.     Reno memutuskan untuk kerumah sakit dulu menengok Mila setidaknya jika perusahaan Mila bisa diselamatkan mereka bisa mengatasi ini berdua.    Tanpa diketahui Reno perusahaan Mila pun mendapatkan kabar yang sama perusahaannya hancur dan kolega nya banyak yang memutus kerjasama dengan perusahaannya. Dia pun sama diambang kehancuran.     Setelah sampai dirumah sakit banyak bisik - bisik mengenai dirinya yang memang sudah tersebar luas oleh media.    " Liat deh itu kan pengusaha Kaya yang sebentar lagi bakal bangkrut ngapain tuh dia kesini." Tanya suster yang lewat.    " Lo gatau ? Dia Kan kata suster Heny sering jengukin selingkuhannya yang sama punya perusahaan juga. Emang yang ya dua - dua nya tuh gatau malu muka tembok aduh Amit - Amit deh ama mereka. "    " Kalian kalo masih mau membicarakan Saya sini dihadapan Saya." Ucap Reno berbalik melihat mereka Dan mereka pun memutuskan untuk pergi sebelum masalah nya semakin besar.     Sampai dikamar Mila ternyata Mila sudah rapi membereskan pakaian nya.      " Kamu udah boleh pulang  ?" Tanya Reno membuat Mila menengok.     "Ngapain lagi kamu kesini." Tanya Mila sinis.      " Ya Aku nengok keadaan kamu lah ! Kamu Lupa gara - gara kamu Alysa pergi ninggalin Aku yang entah dimana mereka sekarang." Jawab Reno.    " Kamu bisa Kan bayar orang buat nyari mereka." Jawab Mila.    " Kamu fikir setelah Berita perselingkuhan Kita menjalar dimedia aku bisa bayar orang belum lagi aku harus membayar karyawan yang meminta upah putus kerja tiba - tiba. Dan semua ini gara - gara kamu." Ucap Reno.    " Kamu jangan ngada - ngada kamu fikir Aku juga hancur. Perusahaan Aku hancur, sedari tadi suster Dan Dokter yang memeriksa Aku terus memperhatikan Aku secara sinis. Belum lagi cercaan mereka yang memandang Aku pelakor." Ucap Mila menghapus air matanya.      " Udahlah sekarang Kita pikirin gimana nasib perusahaan Kita."    " Perusahaan Aku udah ga tersisa lagi semua sudah habis mereka menyita semua aset perusahaan termasuk rumah, mobil Dan apartemen yang Aku punya sekarang Aku juga gatau harus kemana Dan ngapain lagi." Jawab Mila.    Arghhhh Reno semakin pusing harus bagaimana lagi. Semua benar - benar hancur dan tidak ada yang tersisa sedikit pun. Terpaksa setelah ini Reno harus menjual semua aset nya juga untuk membayar karyawan nya dari pada dia harus menetap di jeruji sel penjara.      Setiap koridor yang mereka lewati, mereka selalu menjadi Bahan perbincangan belum lagi mereka lebih sering mengundutkan Mila sebagai Pelakor membuat hati Mila semakin meringis mendengarnya.        Ketika Allah Mengambil Haknya    Begitulah orang-orang yang mendewakan harta dan jabatannya, kehilangan sesuatu yang dicintainya membuatnya panik dan berusaha mempertahankan mati-matian. Bahkan dengan cara yang tidak elegan, akibatnya mempermalukan diri sendiri karena masyarakat tahu tabiat buruknya. Hai orang-orang yang beriman, jauhilah dari kebanyakan prasangka, sesungguhnya sebagian dari prasangka itu adalah dosa dan janganlah kamu mencari-cari kesalahan orang lain dan janganlah sebagian kamu menggunjing sebagian yang lain. Sukakah salah seorang diantara kamu memakan daging saudaranya yang sudah mati?, maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya. Dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha penerima taubat lagi Maha penyayang (Al-Hujurat 12). Mereka tidak sadar bahwa semua yang diperoleh saat ini hanya ”titipan” Allah swt. Ketika manusia lahir tidak punya apa-apa bahkan dalam keadaan telanjang, kemudian Allah swt memberikan rezeki sehingga memperoleh kekayaan yang berlimpah dan jabatan yang tinggi. Suatu saat Allah swt akan mengambil kembali hak-Nya, suka atau tidak pasti akan di ambil oleh-Nya. Dan apa saja nikmat yang ada pada kamu, maka dari Allah-lah (datangnya), dan bila kamu di timpa oleh kemudharatan, maka hanya kepada-Nya-lah kamu meminta pertolongan (An-Nahl 53). Sebuah kisah yang panjang dari hadits Riwayat Muslim tentang keteladanan seorang isteri dalam menghadapi musibah (sebagian di ringkas): Anak laki-laki Ummu Sulaim meninggal dunia. Setelah suaminya Abu Thalhah pulang Ummu Sulaim tidak memberitahu kematian anaknya, Ummu Sulaim menyiapkan hidangan dan makan bersama suaminya. Ummu Sulaim menghias diri sehingga akhirnya merekaberhubungan layaknya suami-isteri. Setelah itu Ummu Sulaim berkata: ”Ya Abu Thalhah, bagaimana pendapatmu seandainya ada yang meminjamkan barangnya kepada keluarga kita, kemudian mengambilnya kembali. Apakah kita berhak menolaknya?. ”Tidak”, jawab Abu Thalhah. Ummu Sulaim berkata: ”Ya Abu Thalhah, bersabarlah terhadap anakmu” Mereka menceritakan kejadian ini kepada Rasulullah saw, Rasulullah saw bersabda: ”Semoga Allah swt memberkati kalian berdua pada malam yang silam itu” Berkat do’a Rasulullah saw, tak lama kemudian Ummu Sulaim hamil. Kisah di atas menggambarkan ketabahan seorang isteri dalam menghadapi musibah atas kematian anaknya, dia meyakini bahwa semua yang dimilikinya adalah pinjaman/titipan dari Allah swt. Bahwa semua yang ada di dunia ini manusia hanya memanfaatkan saja, sedangkan Pemilik hakiki adalah Allah swt. Kehilangan harta, jabatan dan semua orang yang disayangi adalah hal yang pasti terjadi, kapan terjadinya menjadi rahasia Allah swt. Bisa jadi hikmah di balik kehilangan tersebut adalah di ganti Allah swt dengan sesuatu yang lebih baik. Ketika Pemiliknya mengambil kembali hak-Nya, tidak pantas mengutuk Pemiliknya atau tidak rela atas kehilangan itu. Hal yang paling layak dilakukan adalah mengucapkan: Innalillahi wa inna ilaihi raaji’uun; semuanya berasal dari Allah dan kepada-Nya kita dikembalikan. Dengan demikian, manusia tidak bangga atas semua yang dimilikinya dan tidak putus asa atas kehilangan. Konsep ini obat yang manjur dalam menghadapi segala musibah. Wallahua’lam        . .
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD