Bab 18. Kepastian Yang Tak Pasti

1748 Words

Setelah pagi menjelang, Dion baru bisa menemui Venus. Rei menginap dan tidur di kamar adiknya. Sementara Dion berjaga sampai pagi di depan kamar Venus. Ia merasa bersalah sudah meninggalkan Venus di hotel dan mungkin ia sudah melapor pada kakaknya. Rei adalah yang pertama keluar kamar. “Eh, Mas Dion. Jaga di sini?” tanya Rei sambil mengusap rambutnya yang basah. Dion hanya tersenyum mengangguk. “Iya, selamat pagi.” Dion menyapa singkat. “Pagi. Mas, aku mau ngomong sedikit. Uhm, soal Venus, jangan terlalu ketat. Sesekali kasih dia ruang. Aku takut dia stres,” tegur Rei pelan pada Dion. Dion terpaku sejenak dan mengatupkan bibirnya. “Tapi Tuan Harristian minta agar pengawalan Nona Harristian diperketat sampai pengadilan nanti. Oh iya, Jum’at ini sidang akan dimulai. Nona Harristian akan

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD