Bab 162. Setia Adalah Bersabar

2102 Words

“Bagaimana kabar kamu, Sisca?” tanya Dion berbasa-basi di dalam mobil saat sedang dalam perjalanan. Sisca yang duduk di kursi penumpang depan tersenyum sekilas menoleh pada Dion. “Ya beginilah. Aku harus menjadi Ibu dan Ayah di satu waktu,” jawab Sisca mulai santai. Sesekali ia menengok ke belakang melihat kedua anaknya. Kenzi sedang bermain rubrik berwarna sedangkan sang adik masih sibuk dengan mainan yang bergantungan di atas keranjang bayi. Keduanya duduk dengan santai dan nyaman. “Aku turut sedih dengan apa yang menimpa kamu dan Rico. Bagaimana keadaan anak-anak? Apa mereka sudah tahu soal ayahnya?” tanya Dion masih menyetir dengan baik. Sisca hanya menunduk dan tidak menjawab. Raut wajahnya terlihat sedih dan ia memilih untuk membuang pandangnya ke luar. Dion yang melihat hal itu

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD