Bab 147. Menyingkirkan Duri Dalam Daging

1732 Words

Dion terdiam menatap Venus yang juga menatapnya dengan mata sayu. Sebelah tangannya lantas membelai pipi Venus dan malah mengecup keningnya. “Sayang ... maafkan aku tidak bisa melindungi kamu.” Venus menggelengkan kepalanya. “Gak, Mas. Kamu adalah pria terbaik yang pernah aku kenal dalam hidupku setelah Ayahku. Aku sayang sama kamu, tapi aku gak bisa memiliki kamu ...” bisik Venus kala Dion mengecup dalam keningnya. Dion melepaskan kecupannya dan menaikkan sedikit dagu Venus untuk melihatnya. “Kenapa kamu membuat keputusan sendiri? Apa kamu gak mempertimbangkan perasaanku? Apa kamu gak tahu seperti apa rasa cintaku sama kamu? Aku rela mati untuk kamu, Venus ...” ujar Dion membisikkan seluruh rasa cintanya yang dalam pada Venus. Venus makin meneteskan air matanya. Ia dilema membuat keput

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD