Bab 158. Terlambat Tertambat

1749 Words

“Ada apa ini?” Kapolres Gilang turun dari singgasananya dari lantai tiga karena mendapat laporan dari ajudannya atas ribut-ribut di lantai satu. Ia berjalan berkacak pinggang selayaknya pemimpin di kantor Polres. “Kenapa bentang-bentang spanduk begini? Kalian mau demo?” hardiknya lagi sambil menunjuk pada spanduk dan poster yang dibawa oleh anggota Dalmas berdemonstrasi di dalam kantor polisi. “Kami sedang menggunakan hak kebebasan berpendapat, Om ... eh Pak!” sahut Peter menjawab untuk membela kelompoknya. Kapolres Gilang langsung melotot pada Peter yang keceplosan memanggilnya dengan sebutan Om. Peter lalu menyengir aneh dan kembali datar. “Kalian ini sadar tidak apa yang sedang kalian lakukan?” tukasnya mulai memarahi seluruh anggota di depannya. “Ini kantor Polisi, kok malah dibiki

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD