Mafia'S First Love

Mafia'S First Love

book_age18+
5
FOLLOW
1K
READ
revenge
second chance
arrogant
badboy
mafia
drama
bxg
childhood crush
musclebear
like
intro-logo
Blurb

21+

“Aku akan mengantarmu pulang! Cuaca semakin buruk, sebentar lagi hujan!”

Pria dengan rambut tebal itu segera mengambil topi dan kunci motor yang tergeletak di tengah rumah.

“Sarah!” panggilnya pada perempuan yang masih duduk memeluk lutut di atas sofa.

“Aku tidak mau pulang!” jawab Sarah tanpa melihat pada orang yang mengajaknya bicara.

“Aku tidak mau lagi jika orang tuamu memarahi kamu, Sayang.”

Kali ini Sarah menggeleng. “Buat aku hamil, Azam!”

chap-preview
Free preview
Prolog
10 tahun yang lalu “Aku akan mengantarmu pulang! Cuaca semakin buruk, sebentar lagi hujan!” Pria dengan rambut tebal itu segera mengambil topi dan kunci motor yang tergeletak di tengah rumah. “Sarah!” panggilnya pada perempuan yang masih duduk memeluk lutut di atas sofa. “Aku tidak mau pulang!” jawab Sarah tanpa melihat pada orang yang mengajaknya bicara. “Aku tidak mau lagi jika orang tuamu memarahi kamu, Sayang.” Kali ini Sarah menggeleng. “Buat aku hamil, Azam!” ucapnya disertai kilat menyambar di luar sana. Perempuan itu menatap lelaki di hadapannya dengan penuh air mata. Seakan apa yang ditawarkannya hanya sekedar barang tak berharga, dia merengek agar pria dengan nama Azam tersebut bersedia ‘tidur’ dengannya. “Sarah ....” Suara beratnya memanggil nama perempuan itu. Perempuan yang menjadi cinta pertamanya dan mereka telah berpacaran sekitar sepuluh tahun lebih sejak usia remaja. “Azam ..., jika aku sudah tidak suci, bahkan mengandung anakmu. Orang tuaku pasti tidak akan menjodohkan aku dengan pria lain. Aku maunya cuma kamu!” Tangisan Sarah berlomba dengan suara hujan di luar sana. Rumah milik Azam begitu sepi dan tak ada orang lain di sana. Sarah menuju ke arah Azam, menarik pria tersebut, dan mengunci pintu rumah. Tak ada orang tua Azam, dia sudah yatim piatu sejak ibunya meninggal. Karena bapaknya, pergi entah ke mana. “Aku bukan pria yang baik seperti yang kau kira, Sarah. Jangan hanya karena nafsu dan amarah kau memintaku untuk melakukan hal yang di luar nalar.” Tangan besar Azam mengusap pipi lembut nan pucat milik Sarah. Jika harus ditanya, dia juga cukup sedih dan tak rela bila perempuan yang sangat ia cintai jatuh ke tangan orang lain. “Orang tuaku yang di luar nalar! Dia memaksa aku untuk menikah dengan seorang perwira polisi berpangkat tinggi. Tapi kau tahu sendiri, dia sudah tua, umurnya bahkan dua kali lipat umurku, Azam! Selamatkan aku, aku mohon.” Petir menggelegar, memecut di udara. Angin di luar semakin kencang, hujan semakin deras. Alam seakan ikut marah atas permintaan gadis muda yang ingin melanggar norma. “Sarah ....” Azam kembali memanggil nama kekasihnya tersebut dengan lembut. Walau matanya memerah, walau ia sadar jika permintaan Sarah sudah di luar batas, tapi pada akhirnya, lelaki tetaplah lelaki. Perlahan bibir pria itu mulai mencumbui seluruh wajah, telinga, hingga leher Sarah. Perempuan itu memeluk Azam dengan erat, ketakutan mulai menyergap ketika sang kekasih mulai menyentuh area-area pribadinya. “Ini permintaanmu, Sarah! Ini keinginanmu, biarkan Azam menjadi laki-laki pertama yang menyentuhmu!” batin Sarah yang sebenarnya mulai goyah, mencoba untuk dikuatkan kembali. Deru napas berubah menjadi lenguh panjang. Tangisan berubah menjadi desahan. Mereka sudah tidak ingat lagi dengan apa yang akan terjadi nanti, tak peduli jika perilaku yang melanggar norma ini akan merusak masa depan dan reputasi mereka. Berulang kali kesadaran menguasai dan mencoba untuk menakuti. Menghadirkan ragu dalam hati keduanya agar berhenti. Bahkan alam pun telah mencoba menyadarkan berkali-kali, tapi geramnya guruh dan sinisnya kilat petir di luar sana hanya dianggap ocehan biasa yang tak berarti. Wajah Azam memerah, hasrat lelaki semakin meningkat saat melihat Sarah terkulai di bawahnya tanpa busana. “Kau yakin, Sayang?” tanyanya dengan bariton yang lembut di telinga Sarah. Mencoba untuk meyakinkan sekali lagi pada kekasihnya. Sarah mengangguk dengan lemas. “Lakukanlah!” “Kau tidak bisa menarik keputusanmu jika aku sudah menembus kesucianmu!” Dengan wajah sayu, Azam sekali lagi masih ingin mengingatkan kekasihnya. Tapi Sarah menggeleng. “Aku tidak akan menyesal, ini keinginanku.” Azam memejamkan mata. “Aku akan bertanggung jawab apa pun yang terjadi!” Meski ini semua adalah keinginan Sarah, tapi sebagai lelaki sejati, Azam tak akan lari. Sebagian hati kecilnya membenarkan pendapat Sarah, jika tidak seperti ini, maka mereka akan berpisah. Dia juga tak akan rela jika perempuan yang dicintainya jatuh ke tangan duda polisi dan terkenal suka bermain wanita. Bahkan ada rumor, jika perceraian sang duda polisi tersebut dengan si istri pertama, disebabkan karena si duda polisi itu mempunyai simpanan wanita lain. “Aaarrgh!” Sarah meringis menahan kesakitan saat Azam berusaha memasukinya. “Maafkan aku!” seru pria tersebut sambil mencium kening sarah. Sarah hanya tersenyum di sela rasa sakitnya. Dia tak peduli dengan rasa sakit yang ia dapatkan karena semua ini, dia juga tak peduli jika harus mengandung anak di luar nikah karena hubungan ini. Sejenak semua rasa bersalah itu hilang. Kenikmatan duniawi yang baru pertama kali dirasakan oleh keduanya benar-benar mengubah suasana di kamar dengan luas sepuluh meter persegi tersebut. Dan keduanya saling tersenyum begitu menyadari jika puncak surga dunia telah mereka rasakan sore itu. Napas yang memburu itu mulai teratur kembali, mereka tertidur sambil saling memeluk satu sama lain. “Sayang, jika mereka tetap memaksamu meski tahu kau sudah tidak suci lagi, maukah kau kabur bersamaku nanti?” tanya Azam seusai pergumulan mereka. Sarah menganggukkan kepala. “Aku akan ikut kamu ke mana pun kamu pergi!” jawabnya. “Tapi ... mungkin nanti hidupku tak akan seberuntung si polisi itu? Jika kau harus hidup dengan kekurangan materi, apakah kau siap?” Kembali Sarah menganggukkan kepalanya. “Lebih baik kekurangan materi bersamamu, daripada hidupku bergelimang harta tapi aku tak bahagia!” “Cukup dengan itu ..., maka aku memegang janjimu! Jika tidak dengan cara baik-baik, maka aku akan melakukan segala cara untuk mengambilmu dari orang tuamu!” ** Namun, janji hanya sekedar janji! Satu bulan kemudian, Sarah tetap menikah dengan duda polisi itu. Azam datang ke pernikahan mereka, meski ia tak sanggup bersalaman dengan kedua mempelai. Mata Azam memerah penuh dendam dan amarah, melihat gadis yang dicintainya melanggar sumpah dan duduk di pelaminan dengan pria lain. Pria dengan postur tubuh tinggi perut bulat, berkumis lebat dan ada tompel yang tidak ukuran tidak terlalu besar sembunyi di ujung kumis itu. Azam selalu mengingat bagaimana pria itu bertatapan dengannya. Membuat Azam cemburu dengan sengaja, memeluk Sarah di hadapannya yang hanya seorang tamu undangan. Kala itu, hati dan cinta suci yang dimiliki oleh seorang pemuda bertekad kuat sudah layu, bahkan membusuk dihancurkan oleh sebuah sumpah yang palsu. Pemuda itu pulang ke rumahnya sambil melihat ke arah tong sampah. Memungut kembali surat yang sempat ia buang semalam. Mengubah pikiran dan kembali membaca isinya. ‘Azam anakku, ini bapak ....’

editor-pick
Dreame-Editor's pick

bc

Papa, Tolong Bawa Mama Pulang ke Rumah!

read
4.7K
bc

Sentuhan Semalam Sang Mafia

read
174.4K
bc

B̶u̶k̶a̶n̶ Pacar Pura-Pura

read
153.0K
bc

Tentang Cinta Kita

read
215.6K
bc

My husband (Ex) bad boy (BAHASA INDONESIA)

read
296.8K
bc

Ketika Istriku Berubah Dingin

read
3.7K
bc

TERNODA

read
193.6K

Scan code to download app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook