Kuda yang ditunggangi Alder berlari dengan kecepatan sedang, dan diikuti oleh Draco serta kudanya dari belakang. Alder memelankan laju kudanya, saat sudah berbelok ke kanan, istana pun sudah terlihat jelas dari tempatnya berada. Pria berpakaian serba abu-abu, membiarkan kudanya sejajar dengan milik Alder. Ia masih tidak mengerti, kenapa ia malah mengikuti pria itu? Bukankah ia sudah menolak? Draco melirik ke arah Alder yang menghentikan kudanya secara mendadak. Mata pria itu menatap ke arah Draco dan kudanya yang meringkik akibat berhenti dadakan. “Aku yakin, sedari tadi kau pasti bertanya-tanya kenapa aku menyuruhmu mengikutiku,” ujar Alder menatap ke arah Draco. “Aku tidak tahu, kenapa aku juga mengikutimu. Tetapi, pembicaraan kau dan Ayahku pasti sangat penting.” Alder menampakkan