Membencimu bukanlah pilihan karena memang tidak ada alasan untuk itu. Lagi pula aku terlalu dewasa untuk menyalahkan orang sepertimu, hanya saja aku muak dengan diriku sendiri, karena tidak bisa mengendalikan hasrat ku yang di picu karena merindu. Merindukan kamu satu hal yang halal untuk ku. Clarissa terjaga saat rasa ingin buang air kecil kembali mendera di perut bagian bawahnya. Dia menoleh ke arah ranjang sebelahnya dan melihat Tasya masih terlelap dengan begitu damai. Gadis kecil itu tidur sembari memeluk bantal gulingnya dengan sangat nyaman, sesekali senyum turut terbit di kedua sudut bibirnya. Sepertinya dia menikmati tidur bersama mereka. Clarissa semakin menarik naik selimut yang menutup tubuh mereka berdua, menyingkapnya sejenak saat dia hendak beranjak turun dari atas ranjang