Bergairah³

2043 Words

Kendra menarik nafas dalam diam, menghirup aroma dingin malam itu. Sangat jelas terlihat senyuman manis wanitanya turut terukir di barisan bintang langit negara itu. Senyum itu semakin jelas dan nyata saat ingatannya justru mengingat percakapan mereka beberapa menit yang lalu. "Caca percaya kok sama Om. Hanya saja kadang Caca nggak percaya sama para wanita yang akan melihat Om. Karena bagi Caca Om itu tampan, sangat tampan. Bagi Caca, ketampanan Om itu udah kek apotek tutup, NGGAK ADA OBATNYA." Ucapan Clarissa itu terus terngiang-ngiang di telinga dan imajinasi Kendra. Entah bagaimana Clarissa bisa menjadi semanis itu hingga dia begitu luluh lantah hanya dengan gombalan receh wanita labil yang terlanjur menghuni dan menghiasi bilik hatinya saat ini, dan percayalah , rona di pipi Kendra

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD