Alex terus memperhatikan punggung Ara sampai dia benar-benar menghilang dari pandangan, hanya untuk sekedar memastikan bahwa Ara aman. "Lex," panggil Wildan dan Alex pun beralih menatap Wildan datar. "Semenjak gue pergi, Ara fine-fine aja kan?" tanya Wildan. Alex mengangguk, "iya dia sehat, kenapa dia harus gak baik-baik aja gak ada lo? heuh?" "Ya kan waktu itu Jefri dateng, sedangkan lo gak tau siapa dia." jawab Wildan. Alex mengernyitkan dahinya. "Jadi lo tau tentang itu?" Wildan mengangguk. "Gue gak ngasih tau karna gue mau lo tau dari Ara, bukan gue. Udah dari SMP kita temenan, gue tahu banyak tentang Jefri." Alex tersenyum tenang. "Gua tau," singkat Alex. "Kemarin-kemarin, Ara nelphone gue, dia nangis--" Mendengar itu Alex semakin mempertajam telinganya untuk mendenga