21-Dibaperin Rainhard

1544 Words

Tangan sava sudah menggantung di udara, lalu mulai mendekat ke arah tombol hijau di ponselnya. Tut, tangannya menyentuh tombol itu namun dengan cepat dia segera menggeser tombol merah. "Tidak, tidak! Dia yang harus menjelaskan dan minta maaf!" ego mengalahkan Sava, dia pun memilih untuk mematikan ponselnya. Besok paginya Sava bangun dengan muka kusut, dia begitu kesal kepada Rainhard. Suaminya itu tak ada menghubunginya kembali. Otaknya terasa seakan meledak, akhirnya dia uring-uringan. “Nyonya, Nyonya besar menunggu untuk sarapan,” terdengar suara ketukan pintu diiringi suara seorang asisten rumah tangga yang berbicara dengan sopan. “Iya, saya akan segera turun!“ Sava menjawab dengan sedikit berteriak. “Aku sampai lupa, kalau sekarang sudah jadi Nyonya Rainhard,” desahnya. “Aku

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD