"Eugnh." Savira melenguh hebat ketika tubuhnya ditindih dan lehernya disusuri. Tangannya meremas-remas rambut kepala belakang Langlang dengan begitu seduktif. "Vira." Langlang rasanya seperti mimpi. Meski ia menyadari ada yang tidak beres dengan Savira, namun Langlang tak kuasa menahan diri. Apa yang Savira lakukan membuatnya kalah dan luluh tak berakal. Aroma manis yang melekat di tubuh Savira sungguh membuat Langlang dimabuk hasrat bercinta. "Mas, please!" "Kamu yakin?" Savira mengangguk cepat. Separuh kesadarannya lenyap. Samar-samar bayangan mendiang sang suami dan Langlang bergantian hadir, membawa kebingungan sekaligus keresahan padanya. Savira merasa amat sangat ingin disentuh. Dan setiap sentuhan yang Langlang bubuhkan membuat Savira semakin menginginkan lebih dan lebih.