“Seperti yang sudah saya sampaikan sebelumnya, kedatangan kami ke sini yang utama adalah untuk membicarakan kelanjutan hubungan Langlang dan Savira.” “Saya–“ “Maaf, saya potong sebentar Pak Wirya,” ucap Langlang lalu menghampiri Savira dan berlutut di depannya. Semua hal itu tak luput dari tatapan orang-orang yang ada di sana. “Sayang, kamu baik-baik saja?” “Vira, kamu kenapa? Muka kamu kenapa pucat gitu?” Rara jadi ikut cemas. Tiba-tiba tubuh Savira terkulai begitu saja dan semua orang terkesiap melihatnya. Langlang langsung menggendong tubuh Savira sedang Rara berjalan cepat di depannnya untuk menunjukkan kamar perempuan itu. Langlang sempat melirik ke arah nakas, meja dan dinding di mana banyak sekali foto Savira dan mendiang suaminya Satya. Wirya langsung menghubungi dokter