“Langlang!” Pria itu mengerutkan kening. Ia merasa tak asing dengan wajah Caroline. Hanya saja Langlang lupa-lupa ingat namanya. Di beberapa pertemuan persatuan pelajar Indonesia di Jepang, Langlang pernah beberapa kali berpapasan dengan Caroline yang memang lebih akrab dengan Pahlewa. “Oh, halo, Mbak!” “Kamu sama siapa?” “Ini Manika. Dia teman saya.” “Bukan!” sahut Manika tak terima. “Saya–“ “Mbak ke sini sama siapa?” potong Langlang segera. “Saya sama Savira.” Langlang mengikuti ke mana arah Caroline menunjuk. Terlihat Savira yang sedang berjalan menghampir mereka. Namun, karena terlihat ia menjadi pusat perhatian ketiga orang tersebut, tiba-tiba Savira berbelok ke sebuah lorong lain begitu saja tepat beberapa meter sebelumnya. Seolah tak melihat keberadaan mereka bertiga. Pad