Wasit Para Mantan

1422 Words

Kantor Zufar terasa sepi bagi Titan karena Om Dudanya masih berada di Papua. Selama 2 hari pula dia selalu makan siang bersama dengan Khaira dan juga Marsha. Hari ini, Rina mengajaknya makan siang bersama di cafe yang ada di sebelah kantor. “Tidak ada Pak Ammar di kantor kerjaan bukan semakin berkurang malah makin menggunung,” keluh Rina. “Wajar saja, Bu. Tumpukan berkas itu ‘kan butuh sentuhan bolpoin Pak Ammar.” “Biasanya sebelum melakukan perjalanan bisnis Pak Ammar selalu menyelesaikan lebih dulu pekerjaan yang ada di kantor. Baru kali ini beliau mengabaikan pekerjaannya.” “Sepertinya ada masalah yang harus cepat diselesaikan.” “Mungkin saja. Tidak ada yang tahu alasannya selain Pak Ammar sendiri.” Keduanya kini sedang menunggu makan siang yang di pesan. Rina mengatakan jika seda

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD