Titan merasa tidak nyaman harus duduk diantara Ammar dan juga Agatha. Apalagi Bosnya bisa-bisanya meminta bekal makan siang di saat ruang geraknya sangat terbatas.
Dengan sangat terpaksa Titan meminta Ammar membawa tas ranselnya yang sejak tadi dipangkunya. Karena warna kotak bekal hari ini sama jadinya harus di cek dulu isinya.
“Kamu lauk apa?” tanya Ammar.
“Sama, Pak. Soto daging.”
“Kenapa harus kamu lihat dulu?”
“Nasi punya Titan lebih sedikit terus sambalnya juga banyak.”
Ammar membuka kotak bekalnya. Benar apa yang dikatakan oleh Sekretarisnya, nasi dan lauk miliknya sangat banyak. Meskipun begitu dia selalu merasa kurang dan ingin tambah.
“Kamu tidak makan siang?”
“Emmm ... Bu Agatha gimana?” gumamnya pelan.
“Salah dia sendiri ikut bersama dengan kita.”
Ammar meminta Titan
