Tidak Sepadan

1698 Words

“Kenapa berhenti di sini? katanya mau langsung pulang? Papa Love sudah tungguin Titan di rumah,” ucap gadis yang ini menundukkan kepalanya. Setelah pertanyaannya pada Ammar dijawab dengan tatapan tajam. Kini Ammar menghentikan mobil di pinggir jalan. Dia tidak mengatakan satu patah kata pun hanya terus melihat ke arah Titania. “Kamu tidak percaya kalau saya tidak pernah menyentuh Cecilia?” “Percaya kok.” “Titania jawab yang jujur!” “Emmm ...” Titan menautkan kedua tangannya karena gugup. “Bapak nanti tambah marah kalau Titan jawab jujur.” Ammar menghela nafasnya. Dia berusaha melembutkan suaranya agar Sekretarisnya tidak takut bicara. “Tanya saja apa yang kamu ingin tahu Titan,” titah Ammar dengan suara lembutnya. Mendengar nada suara Bosnya yang sudah tidak meninggi lagi membuat T

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD