When you visit our website, if you give your consent, we will use cookies to allow us to collect data for aggregated statistics to improve our service and remember your choice for future visits. Cookie Policy & Privacy Policy
Dear Reader, we use the permissions associated with cookies to keep our website running smoothly and to provide you with personalized content that better meets your needs and ensure the best reading experience. At any time, you can change your permissions for the cookie settings below.
If you would like to learn more about our Cookie, you can click on Privacy Policy.
Om Khalil menghela napas dalam-dalam. Lalu ia kembali duduk di kursinya untuk menuang air putih dan meneguknya. "Hubungan dengan Mama Desti dan anak kembarnya ini ada kaitannya dengan pertanyaan kenapa kamu ada di tengah-tengah antara Gerry dan Hesti," jawab Om Khalil lagi-lagi belum menemukan jawaban darinya. "Om, saya benar-benar butuh penjelasannya, tolong jelaskan," pinta Mas Arlan. Papa menepuk bahuku lalu mengedipkan matanya ke arah Mas Arlan. "Tolong tenangkan Arlan dulu," bisik papa. Akhirnya aku mengelus bahu mas Arlan dan menyuruhnya tenang. Ia membalas genggaman tanganku dengan lembut, aku yang melihatnya ikut prihatin tapi sedikit tenang juga karena ternyata mertuaku itu bukan mertua kandung. "Baiklah, jadi Mbak Desti melahirkan anak kembar yaitu Gerry dan Derry, tapi Derr