Xena menoleh dengan cepat, begitu pintu kamarnya terbuka. Kedua matanya sontak melotot, begitu mendapati presensi sang sugar daddy yang masuk tanpa permisi. Xena tentu saja bangkit mendekat dan berseru, “Dad, apa yang kau lakukan?! Keluar, sekarang. Jangan sampai istrimu tahu kau masuk ke kamarku. Cepat, Dad—” “Ssst!” Victor meletakkan telunjuknya di bibir Xena, lalu berbalik untuk mengunci pintu kamar tersebut. “Dad, aku menyuruhmu untuk keluar. Kenapa kau menguncinya? Jika istrimu tahu kau ada di sini, dia bisa curiga. Belum lagi para tamu sudah mulai berdatangan sekarang. Kau harus keluar, Dad—” “Xena please!” Victor menyela sembari memegangi kedua pundak perempuan itu. Dia paham jika Xena sedang panik sekarang. “Aku tahu kau sedang panik sekarang. Tapi kau tenang saja. Tidak akan