Episode 7 Bab 50

2489 Words
Setiap menutup matanya, hal yang selalu Eros nantikan adalah kembali membuka mata dan segera menemui Aileen. Iya, sebut saja dirinya sedang dimabuk cinta sekarang. Eros tidak pernah menyangka jika dia akan jatuh cinta dengan cara yang begitu mengagumkan. Aileen datang dan membuat segalanya jadi terasa lebih indah. “Kamu sudah bangun? Ada sesuatu yang sejak kemarin ingin aku katakan kepadamu, Eros..” Eros baru saja membuka matanya ketika Alfa datang dan masuk ke dalam kamarnya. Eros mengernyitkan dahinya, pemuda itu bangkit dari posisi berbaring lalu mempersilahkan Alfa untuk duduk di ranjangnya yang berukuran kecil. “Ada apa? Aku baru saja bangun..” Kata Eros sambil mengusap wajahnya. “Ini tentang dua orang perempuan muda yang kemarin datang ke sini..” Kata Alfa. Eros menegakkan punggungnya. Sepertinya Alfa sedang membicarakan tentang Aileen dan Adeline. Dua perempuan muda yang kemarin datang ke rumah ini hanyalah Aileen dan Adeline saja. “Ada apa dengan mereka?” Tanya Eros dengan tenang. Sejujurnya, Eros sudah mengerti kemana arah pembicaraan ini. Alfa sudah pernah mengatakan jika dia keberatan dengan perasaan yang Eros miliki untuk Aileen. “Kamu menyukai salah satu dari mereka. Benar, bukan?” Tanya Alfa. Eros menganggukkan kepalanya. Alfa sudah seperti ibunya sendiri, Eros tidak akan mungkin bisa berbohong kepada perempuan itu. “Apakah kamu tahu kalau kematian Ethan ada hubungannya dengan keluarga dari dua perempuan itu?” Tanya Alfa. Di pemukiman ini memang sudah tersiar rumor tentang penyebab kematian Ethan dua bulan yang lalu. Eros sudah mendengar kabar itu, tapi dia tidak mau mengatakan apapun kepada warga pemukiman. “Itu hanya rumor palsu saja, Alfa. Seperti yang sering diceritakan oleh para orang tua, di tempat ini memang beberapa kali terjadi penembakan misterius. Beberapa tahun yang lalu juga ada yang meninggal—” “Orang itu ditembak karena dia menyusup ke kota dan mencuri dari sebuah toko.. sejujurnya, pasti ada alasan di balik penembakan yang dilakukan oleh orang-orang kota..” Kata Alfa dengan cepat. Eros menarik napasnya sambil menutup mata. Alfa benar, pasti ada alasan di balik insiden penembakan yang terjadi. “Kamu tahu kebenarannya tapi kamu berusaha keras untuk menutup mata.. Ethan sudah meninggal, aku tahu sebenarnya bukan Ethan yang mereka incar. Jadi, jangan membuat kesalahan lagi, Eros..” Kata Alfa. Eros tidak bisa mengatakan apapun. Iya, memang bukan Ethan yang diincar oleh para penembak itu. Mereka pasti mengincar Eros. Eros tidak bisa mengatakan apapun. Jujur saja, Eros juga merasa marah dengan keluarga Aileen yang dengan sengaja menghilangkan nyawa Ethan. Namun, apakah kekecewaannya bisa membawa Ethan kembali hidup? Eros sempat terpikir untuk membalas perbuatan keluarga Aileen, tapi setelah Eros memikirkan rencananya berulang kali, akhirnya mengurungkan segalanya. Eros masih ingat pada pesan terakhir Ethan kepada dirinya. Pemuda itu ingin Eros tetap bertahan, tetap memperjuangkan cintanya sekalipun nyawanya yang jadi taruhan. Selama ini, Ethan jarang meminta sesuatu kepada Eros. Permintaan terakhir Ethan tentu akan dikabulkan oleh Eros. Apapun yang terjadi, Eros tidak akan menyerah terhadap Aileen. Kisah cinta mereka baru saja dimulai, bagaimana mungkin akan ditutup secepat ini? “Aku tidak akan meninggalkan Aileen apapun yang terjadi..” Kata Eros dengan pelan. Eros sadar jika keputusannya bisa saja menjadi senjata yang akan melukai dirinya sendiri. Namun, apapun yang terjadi, Eros tidak akan pernah menyesal karena dia memilih Aileen. Tidak, kisah mereka pantas untuk diperjuangkan. “Kamu ingin meninggalkan aku? Ingin meninggalkan wanita tua yang sudah merawatmu sejak kamu masih kecil?” Tanya Alfa. Eros menggelengkan kepalanya dengan cepat. Bukankah Eros sudah mengatakan berulang kali jika Alfa sudah seperti ibunya sendiri? Bagaimana mungkin seorang anak pergi meninggalkan ibunya? Eros tidak bisa memilih antara Aileen dan Alfa. Mereka adalah dua wanita yang sangat berharga untuk Eros. “Alfa, ada seseorang yang datang dan mencari Eros!” Kata Alika yang secara tiba-tiba masuk ke dalam kamar Eros. Eros menatap Alika dengan pandangan terkejut. Jujur saja, setelah pernyataan yang Alika katakan kepadanya beberapa waktu lalu, Eros jadi sedikit tidak nyaman ketika berada di sekitar wanita itu. Sebisa mungkin Eros akan menghindari jika dia berpapasan dengan Alika. “Siapa yang mencariku?” Tanya Eros dengan lantang. Tatapan mata Alika menjelaskan jika wanita itu sedang ketakutan. “Siapa yang datang?” Tanya Alfa sambil berjalan keluar dari kamar Eros. Eros bangkit berdiri, dia melangkahkan kakinya keluar dari kamar dan berjalan menuju rumah bagian depan. Langkah Eros perlahan berhenti ketika dia menatap Aruna yang sedang tersenyum di depan pintu rumahnya. Oh Tuhan, apa yang diinginkan oleh wanita ini? *** “Aku tidak ingin membuang waktuku untuk berbicara denganmu. Cepat katakan, apa yang kamu inginkan?” Tanya Eros setelah dia mempersilahkan Aruna untuk masuk ke dalam rumahnya. Baik Alfa maupun Alika terlihat ketakutan ketika mereka menatap Aruna dan beberapa pengawalnya yang sedang berdiri di luar rumah. Eros akhirnya berhasil meyakinkan mereka dan meminta mereka meninggalkan rumah untuk sementara waktu. Eros mengenal Aruna sebagai perempuan yang berbahaya. Eros tidak ingin Alfa maupun Alika masuk ke dalam masalah ini. Mata Eros menatap lurus ke arah Aruna. Perempuan itu membawa lebih dari sepuluh pengawal ke tempat ini. Eros tidak mengerti kenapa Aruna mendatangi rumahnya hari ini. Yang pasti, Aruna tidak akan datang tanpa alasan. “Kamu pikir aku mau berada di tempat ini? Rumahmu jauh lebih menjijikkan daripada tempat pembuangan sampah!” Kata Aruna. Setiap kalimat yang keluar dari bibir Aruna adalah penghinaan yang begitu menyakitkan. Tapi Eros berusaha untuk tidak terpengaruh. “Jadi kenapa kamu datang ke rumah menjijikkan ini?” Tanya Eros dengan santai. Perasaan Eros mulai tidak enak. Apakah Aruna baru saja membuat masalah dengan Aileen? Perempuan itu datang secara tiba-tiba. Dia datang langsung ke rumah Eros, bukan menemuinya di atas jembatan seperti yang pernah mereka lakukan beberapa waktu yang lalu. “Kamu selalu bisa membalik setiap kata-kataku. Aku terkesan dengan kemampuanmu..” Kata Aruna sambil tersenyum mengejek. Eros mengepalkan kedua tangannya. Bagaimana dia bisa tetap tenang jika Aruna selalu bersikap menyebalkan? Perempuan datang lalu berusaha untuk menghinanya, mana mungkin Eros diam saja? “Aku akan langsung pada intinya. Jadi.. kaki Aileen tertembak oleh salah satu pengawalku. Dia sedang disekap di salah satu gudang yang ada di tepi jurang.. dia sedang menunggumu..” Kata Aruna. Jantung Eros berdetak dengan cepat ketika dia mendengar berita yang dikatakan oleh Aruna. Kaki Aileen tertembak? Astaga, apalagi yang ingin dilakukan oleh Aruna? Kenapa dia selalu membuat masalah. Eros bangkit berdiri, dia menatap Aruna dengan pandangan marah. Perempuan ini sudah sangat keterlaluan. Dia melukai adiknya sendiri! “Dimana dia? Dimana Aileen berada?” Tanya Eros sambil berjalan mendekat ke arah Aruna. Eros mencengkram bahu Aruna dengan kasar. Biarlah Eros disebut sebagai pengecut karena dia melukai fisik seorang wanita. Jujur saja wanita seperti Aruna tidak pantas untuk diajak bicara baik-baik. “Apakah kamu sudah gila?! Ini menyakitkan bodoh!” Kata Aruna. Beberapa pengawal Aruna yang awalnya berdiri di depan rumah akhirnya masuk secara paksa dan menjauhkan Aruna dari Eros. Eros tidak peduli jika dia harus melawan para pengawal yang Aruna bawa. Perempuan itu telah berani menyakiti Aileen, itu artinya dia harus berhadapan dengan Eros. “Lepaskan aku!” Kata Eros sambil berusaha untuk memberontak dari pengawal Aruna yang terus mencekal kedua tangannya. Aruna tampak tersenyum sinis. Perempuan itu bangkit berdiri sambil menatap Eros dengan pandangan mengejek. Eros tidak akan membiarkan Aruna pergi begitu saja. Perempuan gila itu harus mendapatkan balasan karena telah melukai Aileen. “Lepaskan saja dia.. dia tidak akan melukaiku. Kami hanya sedang bermain-main..” Kata Aruna sambil tersenyum. Bermain-main? Sepertinya Aruna memang sudah gila! Para pengawal Aruna akhirnya kembali keluar dari rumah Eros. Eros masih tetap mengawasi setiap pergerakan Aruna. Eros tidak akan melepaskan Aruna, perempuan itu harus memberi tahu Eros dimana keberadaan Aileen saat ini. “Dimana Aileen?” Tanya Eros sekali lagi. “Ada sebuah jurang yang cukup dekat dengan lokasi jembatan kaca saat aku mendorong Aileen beberapa bulan yang lalu. Aileen ada di sana.. dia sedang menunggumu..” Kata Aruna sambil tersenyum. Ternyata, di balik wajah cantiknya yang seperti malaikat, Aruna tidak lebih dari iblis jahat yang tidak memiliki hati. Dia menculik saudaranya sendiri. Sebelumnya, dia bahkan berusaha untuk membunuh saudaranya. Bagaimana mungkin seorang manusia baik hati seperti Aileen memiliki saudara yang jahat berhati iblis? “Kenapa kamu membawanya ke sana?” Eros menarik tangan Aruna ke balik tubuhnya. Perempuan itu sempat menjerit kesakitan tapi Eros tidak melepaskan cekalannya. Jika dia memang harus menghancurkan tangan Aruna, maka Eros akan melakukannya dengan senang hati. Beberapa pengawal Aruna mulai siaga, mereka tampak ingin kembali masuk, tapi Aruna menggelengkan kepalanya dan melarang mereka untuk mendekat. Eros tersenyum sinis. Sepertinya Aruna memang tidak mengenal takut. Dalam keadaan seperti sekarang, hanya dengan satu gerakan saja, bisa dipastikan jika tulang Aruna akan hancur di tangan Eros. “Karena aku ingin bermain-main dengannya. Juga denganmu..” Kata Aruna dengan santai. Eros kembali memelintir tangan Aruna sehingga perempuan itu memekik kesakitan. Biarkan saja dia kehilangan tangannya. Lagipula kedua tangan Aruna hanya digunakan untuk membuat kejahatan saja. Akan lebih baik jika dia kehilangan tangannya. “Lepaskan Aileen atau aku—” “Apa yang akan kamu lakukan?” Tanya Aruna dengan cepat. Perempuan itu masih bisa tersenyum mengejek padahal Eros tahu jika dia sedang menahan rasa sakit. Eros tidak tahan lagi. Aileen mungkin akan marah ketika dia tahu Eros melukai pergelangan tangan kakaknya, tapi Eros tidak peduli. Sekarang, satu-satunya hal yang ingin dia lakukan adalah membuat Aruna merasa sengsara. Perempuan itu pantas mendapatkan semua ini. “Membunuhmu?” Eros justru menjawab dengan nada bertanya. “Ah, jadi seorang tanpa kasta sedang berusaha untuk mengancamku?” Tanya Aruna. Eros tersenyum sinis. Manusia seperti Aruna memang pantas untuk dibunuh. Dia terlalu jahat, terlalu sombong, dan terlalu licik. Dunia pantas untuk mendapatkan manusia yang jauh lebih baik. “Sekalipun aku tidak memiliki kasta, aku tetap bisa membunuhmu, Aruna..” Kata Eros dengan tenang. Eros melepaskan cekalan tangannya. Dia menatap Aruna dengan nyalang. Eros tidak ingin membuang waktu dengan Aruna. Sekarang Aileen sedang membutuhkan dirinya, Eros harus segera menemukan Aileen. “Jangan menyakitinya, kamu tidak tahu sebrutal apa manusia tanpa kasta ketika apa yang dia miliki direnggut secara paksa..” Kata Eros dengan tenang. Eros tahu jika perjalanan yang akan dia tempuh akan memakan waktu yang begitu lama. Bisa juga Eros akan tersesat dan kehilangan arah ketika dia akan ke kota. Tapi, Eros tidak akan menyerah apapun yang terjadi. Ini akan menjadi perjalanan bawah tanah pertama yang Eros lalui tanpa Ethan. Biasanya mereka selalu pergi bersama, tapi kali ini hanya akan ada Eros sendiri. “Cepatlah datang ke sana, dia sedang menunggumu, Eros..” Kata Aruna sambil melangkahkan kakinya keluar dari rumah Eros. Eros mengepalkan jarinya. Dia tidak menyangka jika Aileen memiliki saudara yang jauh lebih pantas dipanggil sebagai iblis. “Apapun yang terjadi, jangan melawan. Kamu tahu apa yang akan dilakukan oleh para pengawalku jika kamu melawanku di sana..” Kata Aruna sambil tersenyum. Pada pengawal Aruna dengan sigap segera menuntun langkah wanita itu. Sial! Eros tidak akan melepaskan Aruna begitu saja. Wanita itu harus mendapatkan balasan atas perbuatan buruknya. Aileen mungkin memiliki hati yang besar untuk selalu memaafkan kesalahan kakaknya. Tapi Eros tidak demikian. Sudah cukup selama ini Eros diam saja ketika dia melihat Aileen ditindas oleh kakaknya, sekarang Eros tidak akan melakukan hal yang sama. Selagi Eros mampu, maka Eros akan berusaha untuk melawan. Selama ini Aileen selalu membahayakan nyawanya untuk menari Eros ke pemukiman orang tanpa kasta, sekarang ganti Eros yang akan mencari wanita itu di kota asing tempat manusia hidup dan tinggal dalam kenyamanan. *** Seperti yang sudah Eros duga, ketika dia datang maka para pengawal Aruna akan menyiksanya tanpa ampun. Eros dipukuli, tubuhnya ditendang dan diinjak berkali-kali. Eros menahan rasa sakit tapi dia tidak mengeluh sama sekali. Semua ini dia lakukan untuk Aileen. Eros tidak akan melawan meskipun tubuhnya dihancurkan oleh para pengawlal Aruna. Setelah hampir sepuluh menit berlalu, para pengawal Aruna menyeretnya masuk ke dalam ruangan yang lain. Eros mengangkat pandangannya, di dalam sana ada Aileen yang sedang duduk dengan kaki dan tangan yang terikat. Keadaan Aileen memang jauh lebih baik dibandingkan Eros yang tubuhnya sudah dipenuhi dengan luka, tapi hati Eros tetap tidak rela kelima melihat kaki Aileen yang diperban secara asal. Perempuan itu sempat tertembak dan Aruna tidak mengobatinya dengan baik. Eros dilempar begitu saja oleh para pengawal. Dengan tubuh yang lemah, Eros berusaha untuk mengangkat kepalanya dan menatap ke arah Aileen yang sedang menangis histeris. Tidak, perempuan itu tidak boleh menangis. “Eros?” Aileen memanggil Eros dengan suara bergetar. Eros mencoba untuk tersenyum sambil menatap wanita itu. “Apakah kamu sudah gila? Jangan membawa Eros ke dalam masalah kita!” Kata Aileen dengan histeris.  “Eros sendiri yang datang kepadaku.. aku tidak memaksanya untuk menyerahkan dirinya..” Aruna mengendikkan bahunya sambil berjalan membelakangi Aileen. “Eros.. kenapa kamu ke sini?” Tanya Aileen. “Jangan khawatir.. jangan khawatir, Aileen..” Kata Eros sambil menatap Aileen. Eros berusaha keras untuk tetap terlihat baik-baik saja di depan Aileen. Dia tidak ingin membuat Aileen jadi semakin khawatir. “Baiklah, bagaimana kalau kita mulai saja pertunjukan ini?” Kata Aruna sambil mendekati Aileen.  “Jangan menyentuhnya, Aruna! Kita sudah sepakat akan itu!” Kata Eros dengan suara keras ketika tangan Aruna mulai menjambak rambut Aileen. Eros tidak bisa melihat Aileen kesakitan seperti ini. Tubuhnya memang lemah, tapi dia tidak akan diam saja. Eros berusaha untuk bangkit berdiri, dia harus menjauhkan Aruna dari Aileen. “Siksa Aileen, kalau bisa.. buat dia kehilangan kesadarannya..” Aruna melepaskan tangannya dari kepala Aileen, tapi perempuan itu malah mengatakan satu kalimat yang membuat jantung Eros berdetak dengan kencang. Tidak, Aileen tidak boleh sampai terluka. “Aruna! Aku akan membunuhmu jika kamu menyentuhnya!” Eros berteriak seperti orang kesetanan.  Sayangnya, apapun yang Eros katakan tidak mampu menghentikan penyiksaan yang dilakukan oleh para pengawal Aruna. Bukan hanya Aileen saja, Eros yang sejak tadi sudah dipukuli, kini kembali mendapatkan perlakuan yang sama. Eros juga diinjak dan ditendang. Eros mencoba untuk mempertahankan kesadarannya ketika dia mendengar suara teriakan Aileen. Perempuan kesakitan, tapi Eros tidak bisa melakukan apapun. Eros memang sangat tidak berguna. Lalu, secara tiba-tiba pintu ruangan ini terbuka dengan paksa. Eros menyimpan harapan yang besar kali ini. Dia tidak memikirkan dirinya sendiri, Aileen... hanya Aileen saja yang dia pikirkan. Perempuan itu harus segera diselamatkan. “Aileen!” Teriak seseorang ketika Eros hampir kehilangan kesadaran. Keizaro.. Seseorang yang datang adalah Keizaro. Lagi-lagi Eros harus mengakui jika dia sangat tidak berguna. Bahkan untuk menyelamatkan Aileen saja, dia tidak mampu. Lalu untuk apa Eros datang ke sini? Di detik terakhir sebelum kesadaran terenggut dari dirinya, Eros sempat melihat Keizaro yang menangis histeris sambil memeluk Aileen yang sudah tidak sadar. Aileen, perempuan itu harus selamat bagaimanapun caranya. Jika bisa, Eros akan menukar nyawanya untuk Aileen. Tidak, Aileen tidak boleh meninggal. Perempuan itu harus selamat. “Aileen..” Tangan Eros terulur untuk menyentuh tangan Aileen yang tergeletak di atas lantai. Namun, belum sempat tangannya mereka saling bersentuhan, Aileen sudah lebih dulu diangkat oleh Keizaro dan dibawa keluar dari ruangan ini. Eros menutup matanya, menahan kepedihan yang seakan menghancurkan dadanya. Pada akhirnya, Eros memang harus menerima fakta jika dia tidak cukup pantas untuk Aileen. Hidup perempuan itu akan lebih sempurna jika dia berada di cerita cinta dengan orang yang tepat, Keizaro contohnya. 
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD