Episode 4 Bab 26

1834 Words
Tidak semua pintu bebas dilewati oleh semua orang. Kadang, ada beberapa pintu yang tidak bisa dilewati oleh segelintir orang, tapi bebas dilewati oleh yang lainnya. Sejak kecil, Eros tahu batas mana saja yang tidak boleh dia lewati. Tapi, seiring dengan berjalannya waktu, sekalipun dia membahayakan nyawanya sendiri, Eros sering melewati batas-batas itu. Eros sering melanggar peraturan, dia sering menyelinap masuk melewati pintu yang sejak awal telah terbuka tapi tidak bisa dia lewati dengan mudah. Eros dan Ethan sering menyelinap melewati gerbang kota. Masuk dengan diam-dam dan mengagumi gedung pencakar langit yang dibangun di kota. Tidak banyak yang bisa Eros dan Ethan lakukan karena meskipun mereka ada di tengah kota, mereka tidak bebas melakukan hal yang mereka inginkan. Selama ini, Eros dan Ethan sering datang ke kota hanya untuk melihat gemerlap sinar lampu yang menghiasi langit malam. Sekalipun Eros dan Ethan melihatnya dari dalam gorong-gorong air yang ada di bawah tanah, cahaya lampu akan tetap terlihat indah. Lalu sekarang, Aileen datang sambil mengulurkan tangannya. Perempuan itu menawarkan sebuah hal yang selama ini didambakan oleh semua orang yang hidup tanpa kasta. Perempuan itu ingin mengajak Eros dan Ethan datang ke kota tanpa perlu menyusup dan berjalan melewati gorong-gorong air. “Ayo, masuklah ke dalam taksi ini. Kita akan aman karena ini adalah taksi layanan publik yang bergerak tanpa sopir. Tidak akan ada yang tahu kalau kalian adalah orang tanpa kasta.. tapi, kalaupun ada yang tahu, aku janji akan selalu melindungi kalian. Jangan khawatir, kalian akan kembali pulang dengan selamat” Kata Aileen sambil membuka pintu taksi. Astaga, bahkan taksi ini benar-benar dikemudikan secara otomatis menggunakan mesin canggih sehingga mereka tidak perlu menggunakan sopir. Eros menatap Aileen dengan ragu. Jujur saja, begitu mendengar tawaran Aileen, baik Eros maupun Ethan merasa tergiur. Mereka ingin kembali melihat keadaan kota, mereka ingin kembali datang ke tempat-tempat indah yang ada di kota. Namun, sekali lagi Eros memikirkan statusnya. Apakah Eros pantas duduk di mobil yang sama dengan Aileen? “Jangan menatapku seperti itu. Masuklah, Eros.. kita akan bersenang-senang seharian ini..” Kata Aileen sambil tersenyum. Eros kembali diam untuk sesaat. Matanya menatap Ethan yang tampak takjub dengan taksi yang ada di depan mereka. Iya, Eros juga merasa takjub dengan benda ini. “Sangat sulit mendapatkan taksi ini karena produksi taksi canggih seperti ini masih terkendala oleh dana. Taksi ini masih sulit untuk ditemukan di jalan. Jadi, jangan membuatku kecewa dengan menolak permintaanku.. aku janji kita hanya akan jalan-jalan saja, aku tidak akan mengambil resiko yang nantinya bisa membuat kalian berada dalam masalah..” Kata Aileen sambil tersenyum. Eros tidak takut dengan masalah ataupun bahaya yang akan dia hadapi. Selama hidupnya, Eros bersahabat baik dengan bahaya. Eros tidak pernah hidup tanpa masalah. Setiap membuka mata, Eros selalu menantikan masalah apa saja yang akan dia hadapi. Iya, Eros sama sekali tidak khawatir akan dirinya, tapi Eros khawatir pada Aileen. Bagaimana jika wanita itu mendapat masalah karena dia membawa Eros dan Ethan ke kota? Bagaimana jika Aileen yang berada dalam bahaya karena mereka sering berinteraksi? Tidak, Eros tidak akan membiarkan hal itu terjadi. Eros tidak ingin membuat Aileen berada dalam masalah. Eros sadar akan posisinya, dia tidak akan bisa membantu jika Aileen mendapatkan masalah. Oleh sebab itu, akan lebih baik jika mereka tidak pergi ke kota. “Tidak, Aileen.. jangan membahayakan dirimu sendiri. Apa yang sebenarnya kamu inginkan? Kenapa ingin membawa kami ke kota?” Tanya Eros dengan pelan. Eros menatap mata Aileen yang terlihat murung. Satu hal yang langsung Eros simpulkan ketika dia melihat Aileen menundukkan kepalanya; perempuan itu sedang memiliki masalah. “Aku hanya ingin membawa kalian ke kota. Mungkin kita tidak akan bisa datang ke pusat perbelanjaan karena kalian tidak memiliki identitas, tapi mungkin kita bisa menelusuri jalan kota sambil menikmati udara segar” Kata Aileen dengan pelan. “Aileen, aku dan Eros sudah sering menghadapi masalah dan bahaya karena kami menyusup masuk ke kota.. tapi, kami tidak ingin kamu menghadapi hal yang sama karena ingin membawa kami ke kota.” Kata Ethan. Eros menghembuskan napasnya dengan pelan. Kenapa Aileen terlihat sedih? “Aku akan ikut bersamamu. Ayo kita pergi ke kota dan menikmati udara di sana. Mungkin kita akan berada dalam masalah, tapi siapa yang peduli?” Kata Eros sambil tersenyum. Pemuda itu memilih untuk masuk ke dalam taksi lalu duduk dengan tenang. Eros tahu kalau dia melakukan hal yang salah. Tapi siapa yang peduli? Bagaimana jika kali ini Eros dengan sengaja melakukan kesalahan hanya untuk membuat Aileen tersenyum? “Eros, ini masih pagi. Kita akan terlihat sangat berbeda—” “Apa bedanya antara pagi dan malam? Kita tetap akan mendapatkan bahaya jika ada salah satu penduduk yang mengenali kita. Tapi Ethan, aku tidak akan mendapatkan kesempatan lain.. kali ini aku ingin melakukan sesuatu yang sejak lama ingin aku lakukan” Kata Eros sambil tersenyum. Eros mengulurkan tangannya, mengajak Aileen untuk ikut masuk ke dalam taksi. “Apakah kamu mau ikut, Ethan?” Tanya Eros sambil menatap pemuda itu. Ethan tampak menghembuskan napasnya dengan pelan. Sebenarnya Eros tidak keberatan jika Ethan memilih untuk tidak ikut, pemuda itu berhak untuk memilih apapun yang dia inginkan. “Aku mengikutimu sepanjang hidupku. Jadi, kenapa aku harus takut sekarang? Baiklah, Aileen.. ayo kita pergi ke kota” kata Ethan. *** Aileen memang hanya mengajak mereka untuk berputar-putar di udara. Mereka menghabiskan waktu untuk menjelajahi kota tanpa perlu turun ke jalan raya. Beberapa kali Aileen menunjukkan tempat-tempat luarbiasa yang ada di tengah kota seperti gedung kebun binatang hologram, museum empat dimensi, dan banyak tempat menakjubkan lainnya. Mereka memang tidak bisa turun dan masuk ke dalam, tapi setidaknya mereka bisa melihat tempat itu dari atas. Eros menolehkan kepalanya, menatap Aileen yang tampak bersemangat untuk menjelaskan isi dari kebun binatang hologram yang dibuka dua tahun lalu. Aileen menjelaskan dengan sangat detail sehingga membuat Eros merasa jika dia telah masuk ke dalam tempat itu dan melihatnya secara langsung. Eros tetap memandangi wajah Aileen yang tidak pernah berhenti tersenyum seakan wanita itu sangat menikmati hari ini. Beberapa kali Ethan mengajukan pertanyaan yang dengan senang hati langsung ditanggapi oleh Aileen. Eros merasa jika dunianya berhenti sesaat ketika matanya menatap langsung ke arah mata Aileen yang berkilau dengan indah. Eros menarik napasnya, mencoba untuk kembali menetralkan detak jantungnya. Menyenangkan. Setiap kali Eros menatap mata Aileen, Eros seperti menemukan sebuah cahaya baru di dalam hidupnya. Rasa tenang dan senang yang membuncah di dalam dadanya. Eros tahu kalau dia seharusnya sadar akan statusnya, tapi apakah dia benar-benar tidak boleh menyimpan perasaan kepada Aileen? Tidak, Eros tidak akan mengharapkan apapun. Eros terus mengulang kalimat yang sama di dalam pikirannya agar dia kembali sadar kalau status mereka berbeda. Eros bahkan tidak tahu apakah besok dia masih bisa bertemu dengan Aileen atau tidak. Bisa saja perempuan itu memutuskan untuk berhenti datang ke pemukiman Eros. “Apakah kamu senang, Eros? Hari ini aku merasa sangat senang sekalipun kita hanya bisa melihat dari atas” Kata Aileen begitu mereka kembali pulang. Eros menganggukkan kepalanya. Sepanjang hari ini Eros terus menikmati senyuman Aileen. Jadi, bagaimana mungkin Eros tidak merasa senang? Senyuman Aileen bagaikan cahaya di tengah kegelapan yang berusaha untuk menelan kehidupan Eros. Aileen adalah bentuk nyata dari bantuan yang selama ini Eros harapkan dari Tuhan. “Aku harap lain kali kita bisa kembali datang ke kota..” Kata Aileen sambil menundukkan kepalanya. Bukan hanya Aileen, Eros dan Ethan juga menginginkan hal yang sama. Tapi, bagaimana mungkin Eros terus melakukan hal ini? Mau sampai kapan dia menyusup ke gerbang kota? “Aileen, beberapa kali aku melihatmu murung hari ini. Apakah ada masalah?” Tanya Eros dengan pelan. Eros menatap Ethan yang tampak turun dari tangga jembatan. Ethan sepertinya tahu kalau Eros sedang ingin berbicara berdua dengan Aileen. “Apa? Tidak, aku tidak murung. Aku baik-baik saja” Kata Aileen sambil tersenyum. Eros menganggukkan kepalanya dengan pelan. Sekalipun dia tahu kalau Aileen tidak baik-baik saja, Eros tetap tidak bisa memaksa perempuan itu untuk bercerita. Eros harus sadar dengan statusnya. “Baiklah kalau begitu..” Kata Eros sambil tersenyum. “Eros?” “Ya?” Eros menolehkan kepalanya, menatap Aileen yang tampak ragu. Kenapa? Apa yang ingin dikatakan oleh perempuan itu? “Apakah kamu akan marah jika aku memelukmu?” Tanya Aileen. Eros terdiam. Jantungnya berdetak dengan cepat seiring dengan pelukan Aileen yang melingkari tubuhnya. Tangan perempuan itu bergerak untuk memeluk Eros dengan erat sehingga membuat Eros semakin kehilangan pikirannya. Tidak, ini tidak nyata. Sayangnya, aroma tubuh Aileen membuat Eros sadar kalau pelukan ini nyata. Semuanya nyata. Eros mengangkat kedua tangannya. Dengan bergetar, Eros meletakkan tangannya untuk mengusap bahu Aileen. Membiarkan perempuan memeluknya dalam waktu yang lebih lama. “Aku tidak tahu harus datang kepada siapa, tapi hari ini hatiku sedang sangat kacau. Terima kasih karena sudah menemaniku” Kata Aileen sambil melepaskan pelukan mereka. Eros menatap mata Aileen yang tampak memerah karena menahan tangis. Ada apa? Kenapa Aileen terlihat sangat bersedih? Siapa yang berani menyakiti perempuan ini? “Apakah ada masalah?” Tanya Eros dengan pelan. Jujur saja Eros juga masih belum bisa menguasai dirinya setelah pelukan yang diberikan oleh Aileen, tapi begitu melihat kesedihan di mata Aileen, Eros memilih untuk kembali bertanya. “Keizaro akan pergi. Dia akan pindah negara. Dia sahabatku sejak aku masih kecil, sekarang dia akan pergi jauh dariku. Aku merasa sangat sedih seharian ini” Ada rasa sesak di d**a Eros. Rasa sakit yang tak tertahankan hingga membuat dia kehilangan kata-kata. Aileen sedang bersedih untuk pria lain. Seorang pria yang memiliki status yang sama dengan perempuan itu. Eros mencoba untuk menarik napasnya dengan pelan sekalipun dadanya benar-benar terasa sesak. Memang inilah yang layak untuk dia dapatkan. Rasa sakit tak tertahankan ketika mendengar Aileen bersedih untuk pria lain. Seharusnya, sejak awal Eros sudah tahu konsekuensi apa saja yang akan dia terima. “Keizaro?” Tanya Eros dengan pelan. Suaranya tercekat sehingga Eros kesulitan untuk bicara. “Iya, bukankah kamu bertemu dengannya saat di rumah sakit? Dia akan pindah ke luar negeri dan.. dan aku tidak siap untuk hal itu” Kata Aileen sambil menundukkan kepalanya. Eros kembali terdiam. Dia mendengar suara tangisan Aileen yang terlihat sangat sedih karena sahabatnya akan pergi jauh darinya. Eros memegang dadanya sendiri, memastikan jika jantungnya masih berdetak dengan normal. Oh ya ampun, rasanya benar-benar sangat menyakitkan. Ini cinta dan patah hati pertama yang dia dapatkan. “Kenapa? Kenapa dia pergi ke luar negeri?” Tanya Eros sambil berusaha untuk terlihat baik-baik saja. “Entahlah, dia tidak mengatakan apapun kepadaku. Kami sangat dekat, aku mengenalnya dengan sangat baik, begitu juga dengan dia.. lalu sekarang kami harus terpisah.. rasanya sangat menyakitkan” Kata Aileen sambil mengusap air matanya. Benar, rasanya memang sangat menyakitkan. Eros menarik napasnya sekali lagi. Sekalipun sangat menyakitkan, Eros akan menikmati semua ini. “Kalian masih bisa bertemu. Jangan menangis seperti ini..” Kata Eros. “Iya, aku tahu kalau kami masih bisa bertemu. Tapi, sepanjang hidupku, aku tidak pernah terpisah darinya. Dia selalu ada untukku, dia orang pertama yang akan datang ketika mendengar aku menangis, lalu sekarang dia akan pergi. Aku tidak sanggup membayangkan bagaimana hidupku tanpa dia..” Eros kembali merapatkan bibirnya. Sepertinya Aileen dan Keizaro bukan hanya bersahabat saja. Mereka terlalu dekat untuk ukuran seorang sahabat.               
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD