Episode 8 Bab 51

1706 Words
Dua tahun yang lalu... Hal pertama yang Eros lihat ketika matanya terbuka adalah ruangan putih dengan aroma obat yang menyengat hidungnya. Untuk sesaat, Eros berusaha mengingat apa yang terjadi sehingga dia bisa berakhir di ruangan asing ini. Eros mencoba untuk menggerakkan tangannya, tapi rasa nyeri menyerang tulangnya secara tiba-tiba. Eros mengernyitkan dahinya, dia menatap perban yang menutupi tangan kanannya. Astaga, apa yang terjadi kepadanya? Secara perlahan, ingatan Eros kembali pada kejadian yang menimpanya. Aruna.. Pukulan.. Tangisan Aileen.. Oh Tuhan, bagaimana keadaan Aileen saat ini? “Eros? Kamu sudah sadar?” Eros menolehkan kepalanya. Dia menatap Adeline yang berjalan masuk sambil membawa air mineral. Eros menyentuh kepalanya yang terasa nyeri ketika dia berusaha untuk bangkit secara tiba-tiba. Semua ini benar-benar menyebalkan. Eros tidak bisa bergerak leluasa padahal dia sangat ingin melihat keadaan Aileen. Aileen, bagaimana keadaan perempuan itu? Apakah dia baik-baik saja? “Adeline, bisakah aku bertemu dengan Aileen? Bagaimana keadaannya?” Tanya Eros dengan cepat. Tangannya masih terus menekan kepala karena rasa nyeri yang begitu menyiksa. Eros tidak mengerti kenapa kepalanya bisa sesakit ini, pandangannya juga sedikit buram untuk sesaat. “Jangan bergerak. Tetaplah diam di tempat tidur. Aku akan menjawab semua pertanyaanmu..” Kata Adeline sambil memaksa Eros untuk kembali ke tempat tidurnya. Awalnya Eros berusaha untuk memberontak, tapi pada akhirnya dia tidak memiliki pilihan lain. Eros tidak tahu dia sedang ada di mana, dia juga tidak tahu Aileen ada di mana. Percuma jika Eros melawan, kepalanya sangat sakit, dia tidak akan bisa melakukan apapun. “Dimana Aileen? Apakah dia sudah sadar?” Tanya Eros dengan cepat. Adeline mengulurkan segelas air mineral dan Eros langsung menerimanya. Eros merasa sangat haus. Dia tidak tahu sudah berapa lama dia tidak sadarkan diri. “Aileen baik-baik saja. Dia sudah sadar sejak dua hari yang lalu. Sekarang dia sudah jauh lebih baik..” Kata Adeline. Eros menghembuskan napasnya dengan lega. Tidak ada kabar yang lebih baik dari kabar yang diberikan oleh Adeline. Setidaknya Aileen sudah baik-baik saja. “Dimana dia? Apakah aku bisa menemuinya?” Tanya Eros dengan cepat. Adeline menggelengkan kepalanya. Perempuan itu tampak menunduk untuk beberapa saat. “Penjagaan Aileen sangat ketat. Papaku melarang orang masuk ke dalam ruangan Aileen secara sembaragan. Dalam dua hari ini, aku hanya bisa bertemu satu kali saja dengannya. Kamu tidak akan bisa masuk ke sana..” Kata Adeline dengan pelan. Eros tahu kalau dia tidak akan bisa masuk dengan mudah. Setelah insiden yang terjadi, orangtua Aileen pasti menjaga Aileen dengan sangat ketat. “Aku harus bertemu dengannya, Adeline. Aku tidak bisa tenang jika aku tidak melihatnya secara langsung..” Kata Eros. Eros kembali berusaha untuk bangkit berdiri, tapi lagi-lagi Adeline menahan Eros. “Jangan keluar dari ruangan ini. Hanya aku dan Kak Keizaro yang tahu jika kamu ada di sini..” Kata Adeline. Eros menatap Adeline dengan kebingungan. Memangnya dia sedang ada di mana? “Aku akan memanggil Kak Keizaro. Katanya dia ingin bertemu denganmu ketika kamu sudah sadar..” Kata Adeline sambil melangkahkan kakinya untuk pergi mencari Keizaro. Keizaro, pemuda itu adalah sahabat Aileen. Mereka berteman sejak kecil. Entah kenapa Eros merasa tidak nyaman ketika Adeline mengatakan jika Keizaro ingin menemuinya. Mereka tidak saling mengenal sebelumnya, kenapa Keizaro ingin menemui Eros? *** “Bagaimana keadaanmu?” Eros semakin kebingungan ketika Keizaro menanyakan keadaannya. “Aku baik-baik saja. Bagaimana dengan Aileen?” Tanya Eros. Eros tidak ingin bersikap antipati kepada pemuda yang sedang berdiri di depannya. Bagaimanapun juga Keizaro adalah orang yang menyelamatkan Aileen ketika Eros sendiri tidak mampu melakukan apapun. Keizaro juga membuat Eros bisa dirawat di rumah sakit—hal yang tidak pernah didapatkan oleh orang tanpa kasta. “Aku tidak bisa terlalu lama berada di sini karena Aileen sangat membutuhkan diriku..” Eros menelan ludahnya sendiri. Kenapa Eros merasa jika Keizaro sedang menunjukkan jika keberadaannya sangat penting untuk Aileen? Astaga, kenapa Eros berpikir seburuk itu? Keizaro adalah sahabat Aileen, orang tua Aileen sangat mempercayai pemuda itu. Wajar saja jika Keizaro diizinkan masuk ke ruangan Aileen padahal adiknya sendiri tidak bisa masuk dengan leluasa. “Aku senang kalau dia baik-baik saja..” Kata Eros dengan pelan. “Aileen memang baik-baik saja sekarang. Aku datang di saat yang tepat, aku menyelamatkannya dan membawanya ke rumah sakit. Tapi, hal seperti ini tidak bisa terus dibiarkan. Aku harus mencari akar masalahnya dan membereskan segalanya. Selama ini, itulah yang aku lakukan untuk menjaga Aileen..” Kata Keizaro. Eros tidak mengatakan apapun. Jujur saja Eros mulai mengerti kemana arah pembicaraan ini. Untuk sesaat, Eros hanya bisa menundukkan kepalanya. Eros tidak mengerti kenapa Aruna tega menculik Aileen dan melukai adiknya sendiri. Apa yang membuat mereka bermusuhan seperti ini? “Aruna.. dia melakukan segala hal untuk melukai Aileen. Apakah kamu tahu akan hal itu?” Tanya Keizaro. Eros menganggukkan kepalanya dengan pelan. Aruna memang sudah gila. Dia sepertinya selalu merasa iri kepada Aileen. Aileen wanita yang baik, wajar jika dia mendapatkan kebahagiaan di dalam hidupnya. Aruna mungkin merasa cemburu karena selama ini kehidupannya tidak bahagia. Aruna tidak sadar jika hal yang membuatnya tidak bahagia adalah rasa cemburu kepada orang lain. Jika saja Aruna mau menikmati kehidupannya tanpa perlu menggangu orang lain, Aruna pasti juga akan bahagia. “Aruna memang selalu jahat kepada orang lain.. tapi, kita sama-sama tahu apa yang membuat Aruna jadi seperti ini..” Eros mengernyitkan dahinya. Tidak, dia tidak tahu apa yang membuat Aruna tega berbuat jahat kepada adiknya sendiri. Eros adalah orang baru di kehidupan Aileen. Eros memang mengetahui beberapa hal tentang keluarga Aileen, tapi Eros tidak pernah tahu alasan dibalik kejahatan yang selama ini Aruna lakukan. “Dia hanya ingin menghancurkan Aileen. Aruna tidak suka ketika melihat Aileen bahagia..” Kata Keizaro. Eros menatap Keizaro dengan pandangan penasaran. Satu-satunya orang yang mengenal Aileen dengan sangat baik adalah Keizaro. Pemuda itu tahu segala hal tentang Aileen dan keluarganya. Eros memang orang yang menjalin hubungan asmara dengan Aileen, tapi Keizaro jauh lebih dulu mengenal Aileen. Memang sangat menyakitkan ketika kita tahu bahwa orang yang kita cintai lebih dekat dengan orang lain. Tapi mau bagaimana lagi? Pada kenyataannya, memang Keizaro-lah yang mengenal Aileen lebih baik dibandingkan Eros. “Aruna bisa menggunakan siapa saja untuk menghancurkan Aileen. Termasuk dirimu..” Kata Keizaro. Eros mengangkat pandangannya. Aruna menggunakan dirinya? Kenapa? Kenapa seperti itu? “Aku tidak mengerti—” “Aku tidak ingin terlalu lama meninggalkan Aileen, jadi cobalah untuk berpikir sebelum kamu bertanya” Potong Keizaro dengan cepat. Eros menutup mulutnya. Pada akhirnya dia memutuskan untuk tidak bertanya. Sebaiknya dia simpan pertanyaannya sendiri. Di tempat ini tidak akan ada orang yang mau menjawab pertanyaannya. “Jauhi Aileen. Kamu menjadi kelemahannya ketika selama ini aku berusaha untuk menjadi kekuatannya.” Eros menutup matanya. Seharusnya sejak awal dia sudah tahu jika keberadaannya selalu menjadi senjata yang akan melukai Aileen. Eros membuat Aileen berada dalam bahaya. “Maafkan aku karena berkata seperti ini, Eros. Sebagai orang yang sama-sama mencintai Aileen, kuharap kita bisa bekerja sama untuk menjaganya..” Eros menganggukkan kepalanya. Benar. Dugaan Eros selama ini benar. Keizaro menyimpan perasaan kepada Aileen. Bersahabat selama puluhan tahun pasti membuat salah satu dari mereka jatuh cinta. Rasanya mustahil jika perempuan dan laki-laki bersahabat dalam kurun waktu yang lama tanpa pernah saling jatuh cinta. Aileen adalah perempuan yang mengagumkan, wajar jika Keizaro jatuh cinta kepadanya. Mereka hidup di status yang sama.. sejak awal, seharusnya Aileen bersama dengan Keizaro. Tidak seperti Eros yang lemah, Keizaro memiliki kekuatan dan kekuasaan untuk menjaga Aileen. “Apa yang harus aku lakukan?” Tanya Eros. Eros menatap kosong ke arah Adeline yang sedang berdiri di balik pintu kaca. Untuk sesaat, Eros bisa melihat kesedihan di mata Adeline. Sepertinya gadis itu tahu jika Eros sedang menghadapi masalah yang sulit. “Aku akan menjaga Aileen dengan segenap kekuatanku. Sementara kamu.. bisakah kamu membantuku untuk menyingkirkan Aruna?” Tanya Keizaro. Menyingkirkan Aruna? Apakah kisah mereka harus diwarnai dengan pertumpahan darah? “Aku memang orang tanpa kasta, tapi aku bukan pembunuh bayaran..” Kata Eros dengan pelan. Apakah status Eros serendah itu sehingga Keizaro bisa memintanya untuk membunuh seseorang? “Kita tidak punya pilihan lain, Eros. Kudengar, Aruna sempat mendorong Aileen dari jembatan kaca. Adeline menceritakan hal itu kepadaku.. kamu sendiri tahu jika Aruna sangat berbahaya. Aileen perempuan berhati malaikat, apapun yang terjadi dia tidak akan membunuh kakaknya yang jahat itu. Kita yang harus bertindak di belakangnya..” Kata Keizaro. Eros menggelengkan kepalanya. Sejahat apapun manusia, Eros tetap tidak bisa merenggut nyawa mereka. Eros tidak berhak untuk memberi hukuman atas dosa seseorang ketika hidupnya sendiri penuh dengan dosa. Apakah dia akan bersikap layaknya manusia suci yang bisa menghakimi orang lain? “Jika kamu tidak mau melakukannya, kita harus bersiap untuk kehilangan Aileen..” Kata Keizaro. “Tidak! Aku tidak akan kehilangan Aileen. Apakah kamu sudah gila?!” Eros menatap Keizaro dengan kesal. “Kalau begitu mari buat kesepakatan. Setelah kesepakatan ini selesai, aku akan membiarkan Aileen memilih. Dia bisa tetap bersamamu jika dia memang menginginkan itu..” Kata Keizaro. Eros tidak mampu mengatakan apapun. Dia tidak ingin membiarkan Aileen berada dalam bahaya, tapi membunuh Aruna juga bukan hal yang benar. Apa yang harus Eros lakukan? Tidak bisakah mereka menjaga Aileen tanpa perlu membunuh orang lain? “Aku tidak memiliki banyak waktu, Eros. Kedua orang tua Aileen masih belum tahu perbuatan jahat putri mereka. Kita harus segera membereskan semua ini..” Eros tetap tidak mengatakan apapun. Jika Eros mengikuti apa yang Keizaro katakan, Eros pasti akan langsung kehilangan Aileen. Aileen tidak akan mau bersama dengan seseorang yang membunuh saudarinya sekalipun dia tahu jika Aruna bukanlah saudari yang baik. “Aku tidak bisa membunuhnya..” Kata Eros dengan parau. Dia memang orang tanpa kasta, dia orang rendahan yang tidak memiliki apapun. Tapi membunuh orang lain bukanlah hal yang benar. Sejak kecil, sekalipun tidak pernah duduk di bangku sekolah, Eros selalu dididik dengan baik oleh Alfa. Eros tidak ingin mengecewakan perempuan itu. “Kalau begitu, mari bertukar posisi. Kamu harus menjaga Aileen, sementara aku akan membereskan Aruna. Apakah kamu sanggup menjaga Aileen?” Eros pikir, dia memang cukup kuat untuk menjaga Aileen.. tapi semenjak kejadian beberapa hari yang lalu, Eros akhirnya sadar jika dia tidak sebanding dengan dunia Aileen. Perempuan itu membunuhkan seseorang yang jauh lebih kuat untuk menjaganya. Eros tidak memiliki pilihan lain.. Jika bisa, Eros akan berusaha untuk memberikan Aruna pelajaran tanpa perlu membunuhnya. “Aku akan mengurus Aruna. Sementara itu, tolong jaga Aileen dengan baik..” Kata Eros pada akhirnya.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD