Prolog

488 Words
 Di dalam ruangan yang didominasi warna putih terang, Aillen sedang berbaring sambil menatap seorang wanita asing yang sedang duduk di depannya sambil membawa sebuah tablet transparan di tangannya. Sudah hampir lima menit berlalu tapi ruangan ini tetap sunyi seakan tidak ada satupun orang yang ada di sini. “Selamat pagi, Aileen Benedict. Perkenalkan, aku adalah Ignasius. Kurasa aku tidak perlu menjelaskan pekerjaanku karena kamu jelas juga tahu siapa diriku” Kata wanita yang sejak tadi hanya duduk dengan diam di depannya. Aileen menghembuskan napasnya dengan pelan lalu memilih untuk menganggukkan kepalanya. Iya, Aileen juga tahu siapa wanita ini dan apa pekerjaannya. “Aku sudah mengumpulkan semua informasi tentang dirimu di dalam tablet ini. aku harap kamu tidak keberatan akan hal itu” Kata Ignasius. Aileen tahu apa yang akan dia lakukan di sini jadi dia juga harus menerima semua konsekuensi atas kedatangannya ke tempat ini. “Aku tidak keberatan” Jawab Aileen dengan pelan. “Jadi, memori tentang siapa yang ingin kamu hapus?” Tanya Ignasius. Aileen mencoba untuk menghembuskan napasnya yang terasa mendesak dadanya. Semua ini membuat dirinya merasa tidak berdaya. Aileen tidak memiliki pilihan yang lain.. “Eros. Eros Kalandra” Jawab Aileen dengan suara yang lemah. Ada banyak sekali kenangan yang tersimpan di dalam hati Aileen. Iya, hanya dalam hitungan detik, Aileen akan kehilangan semua itu. Sejujurnya melupakan adalah hal yang paling menyakitkan. Bukankah akan lebih baik jika Aileen tetap menyimpan Eros di dalam hatinya sekalipun mereka tidak bisa bersama. Sayangnya, semua rasa sakit yang tersimpan di dalam hati Aileen juga menuntut untuk dilupakan. Aileen tidak sanggup menahan semua ini. Semua luka dan kebahagiaan yang dia dapatkan ketika sedang bersama dengan Eros. “Siapa dia?” Tanya Ignasius. Siapa? Siapa Eros? Aileen tidak pernah memiliki kata yang tepat untuk mendeskripsikan siapa Eros bagi hidupnya. Pria itu datang dengan cara yang tidak terduga, lalu dia dipaksa pergi begitu saja. Aileen menatap Ignasius yang tanpa menunggu penjelasannya. Wanita itu duduk dengan tenang sambil menatap sebuah tablet berlayar transparan yang ada di depannya. Ada beberapa benang dengan warna merah, kuning, juga biru yang tampak kusut dan tertata dengan tidak rapi di dalam tablet itu. Aileen melihatnya dengan jelas dan dia sadar jika benang-benang itu adalah semua memori yang ada di dalam pikirannya. Kira-kira Eros berada di dalam memori yang mana? “Kamu harus menceritakan segalanya padaku agar semua ini cepat selesai. Aku harus menemukan dimana letak kamu menyimpan memori Eros agar kita bisa menghapusnya dengan mudah. Masalahnya, saat ini aku tidak tahu dimana kamu menyimpannya. Apakah di bagian kesedihan, kebahagiaan, atau impian?” Aileen tidak memberikan jawaban apapun. Di dalam benaknya Aileen juga mencoba bertanya mengenai letak memori Eros di dalam pikirannya. Pria itu pernah menjadi kebahagiaan Aileen, juga menjadi sumber kesedihan terbesar yang Aileen miliki, tapi sekarang Aileen yakin jika Eros juga menjadi mimpi di dalam hidupnya. “Siapa Eros Kalandra?” Tanya Ignasius sekali lagi. “Dia orang yang menyakiti hatiku” Jawab Aileen pada akhirnya.    
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD