Ingat ya! Cerita ini untuk orang dewasa yang sudah mimpi basah hehehe. Dan cerita ini juga fiktif belaka hanya sebuah fantasi.
......
aku seorang wanita berumur 45 tahun mempunyai suami berumur 49 tahun dan satu anak laki laki berusia 20 tahun.
Menurut temanku, aku cukup awet muda karena aku rutin minum jamu.
......
Seperti sudah tradisi setiap tahunnya, keluarga aku dan keluarga adiknya suamiku merayakan tahun baru bersama.
Adiknya suamiku bernama Ijal. Ia berumur kisaran 30 tahun dan menikah dengan wanita pilihannya bernama maya yang umurnya tak beda jauh dengan Ijal.
.....
“ayoo mih buruuu.” Teriak suamiku dari dalam mobil.
Aku berjalan cepat dari rumah kemobil dan masuk kedalam. “kamu beneran gamau ikut yu.” Ucapku yang menurunkan jendela mobil berbicara dengan anakku yang sedang berdiri diluti.
“wahyu ada acara mah sama anak kampus.” Balas dia yang memang sifatnya susah diajak berbaur dengan keluarga.
“Biarin aja toh mih, Wahyu juga udah gede.” Potong suamiku yang segera menancap gas mobil.
Wahyu melambaikan tangan kearah kami.
Kami menuju rumah Ijal, aku dan suami berangkat pagi. Ya memang sudah tradisi.
......
Perjalanan pun sekitar 1 jam karena kami melewati tol.
Didepan teras rumah Ijal, dia dan istrinya sudah menunggu sembari duduk.
“macet toh mba?” tanya Ijal kepadaku dan Salim.
Istrinya pun Salim, “engga toh lewat tol.”
“Lah wahyu gak ikut mas” tanya Ijal kepada suamiku yang baru saja keluar mobil.
“biasa toh jal wong anak muda.” Balas suamiku.
Ijal membawa tas kami yang berisi pakaian karena kami akan menginap sampe besok sore.
Dan kami pun masuk kerumahnya Ijal dan anaknya Ijal yang berusia 4 tahun pun berlari kita semua. “wess jangan lari larian toh mas.” Ijal menasehati Dimas anaknya.
“halo tante halo om.” Ucap dimas yang Salim kepada aku dan suami.
“dimas udah sekolah belom “ tanya ku yang menggendong dia.
“Belom.” Jawab dia polos.
Kami pun berbincang dan mengobrol santai diruang tamu rumah Ijal. Rumahnya cukup besar untuk ditempati bertiga, maklum Ijal menjabat sebagai manajer di bank swasta sedangkan maya juga usaha online dirumah.
.....
Diruang tamu
Ijal : “Yo Wahyu jangan dibiarkan terlalu bebas loh mas. Takutnya aneh aneh.”
Suamiku : “aku juga udah wanti wanti dia untuk gak jaga diri.”
Aku yang tau karakter suamiku pun berkata : “alah toh pak, bapak mah diam saja kalo wahyu keluyuran main.”
Istri Ijal baru datang dengan beberapa gelas teh dan makanan ringan, lalu duduk disamping Ijal.
“yang penting nggak macem macem toh Bu anaknya.” Balas suamiku menengok kearahku.
“terserah bapak wae.” Jawabku mengambil gelas teh.
Kami pun lanjut berbincang seputar kerjaan atau obrolan tentang kehidupan keluarga masing masing.
“Mba sukma ko badannnya masih bagus toh mba, rajin olahraga ya mba?” tanya maya dari sebrang hadapanku.
Aku yang tersenyum hanya menjawab, “iya may sama rutin minum jamu aku tuh.”
Dia hanya memuji ku.
“keliatan muda terus ya may.” Ucap Ijal tersenyum kearah maya.
“iya mas.” Kata Maya yang juga tersenyum.
Suamiku hanya mesem mesem aja, “diet juga kamu mih.” Ujar dia yang duduk melebarkan tangannya di atas sofa.
“itu juga pih.” Balas ku tersenyum.
.....
Aku dan suamiku bermain dengan dimas lalu sekitar jam 11 siang. Kami istirahat dikamar yang disediakan.
Pukul 2 siang, aku terbangun. Kulihat suamiku masih lelap tertidur.
Aku memutuskan untuk keluar kamar dan mendapati maya yang lagi masak didapur, aku pun menghampiri berniat membantu.
“Masak apa nih may?” tanya ku yang sudah berdiri di seberang nya.
Maya yang melihat aku, “masak opor ayam mba.”
“Sini sini ta bantu.” Tawarku yang bergabung disampingnya.
.....
“mas suroto masih tidur mba?” tanya dia yang lagi menyiapkan piring.
“Iya, Ijal juga toh may?” tanyaku yang lagi fokus dengan masakan opor di panci.
“Engga mba, lagi sibuk sama laptopnya dikamarnya.” Balas Maya.
Aku menanggapi dengan singkat, “oalah.”
.....
Makanan jadi, aku mengajak suamiku untuk makan begitu juga dengan maya dan Ijal.
Kami pun makan dimeja makan, sambil suamiku yang terus berbincang dengan Ijal.
Ketika acara makan sudah selesai, aku dan maya membereskan piring dan yang lainnya lalu kami cuci.
“Mba.” ucap maya didapur.
“Iya may.” Balasku yang asik mencuci piring..
“Mau nanya tentang jamu mba.” Balas dia yang berdiri disamping aku.
“Jamu yang buat tahan lama begituan sama suami ada toh mba?” sambung dia kembali.
Aku melirik dia dan tersenyum, “ada2 aja kamu may, buat laki laki adanya toh.”
“emmm, aku soalnya sering kecapean mba sama mas Ijal hehehehe. Aku bingung dia kalo begituan lama banget keluarnya .” timpal Maya yang duduk di kursi dapur.
“Ijal pake obat kali may.” Sambungku yang masih mencuci piring.
“Ndak mba setiap aku tanya ndak katanya.” Maya menopah dagu dengan tangan kirinya.
Dengan tersenyum dan tetap fokus mencuci aku tak berkata, setelah sudah selesai mencuci aku duduk disampingnya dan menepuk bahunya. “ya kamu harus kuat kuat may.” Saranku.
Dia tak menjawab hanya asik main hapenya.
.....
Sorenya aku meminjam laptop pada Ijal untuk melihat laporan keuangan usaha butikku.
“yo mba pake wae.” Dia menyerahkan laptopnya saat kami sedang asik mengobrol.
Aku pun ijin kekamar untuk melihat laporan keuangan, meninggalkan suamiku, Ijal, maya dan dimas diruang tamu.
Saat sedang asik mencari folder download Excel laporan keuangan ku. Tak sengaja aku menemukan folder bertuliskan “vulgar banget.”
Rasa penasaran membuatku tak kuasa membuka folder tersebut saat aku klik, terlihat satu video didalamnya. Aku segera menurunkan volume agar saat ku putar tak terdengar.
Betapa terkejutnya aku ketika membuka video tersebut, memperlihatkan video maya dan Ijal sedang b******u. Divideo yang berdurasi 30 menit lebih, “ngapaiin sih mas divideoin.” Kata maya di video tersebut. “nanti aku apus may.” Kata Ijal.
Yang bikin aku lebih kaget adalah ukuran k****l Ijal yang gedeee banget mungkin sekitar ”18cm” dimana pala k****l itu sangat bengkak.
Aku percepat menit demi menit sambil memainkan m***k ku dari luar celana panjang.
“mbaaa .. mbaaaa laptopnya sudah kah?” tanya Ijal dar luar kamarku.
Aku segera mengeluarkan video tersebut dan mematikan laptopnya.
Lalu aku membuka pintu dan tersenyum, “udah jal makasih toh.”
Dia tersenyum dan mengambil laptop itu dan berjalan.
.....
Selepas Maghrib aku mandi, tapi dikamar mandi aku mengingat kontolnya Ijal yang super besar, dibandingkan punya suamiku yang hanya 10-11 cm. Walaupun umurku sudah tak muda lagi, tapi nafsu ku masih ada.
Di kamar mandi aku memainkan jemariku di k******s m***k ku sambil meremas toketku yang berukuran 36B. Toketku bisa dibilang masih lumayan kencang karena jamu dan olahraga dan aku juga jarang bercinta dengan suamiku.
“emmm emmm.” Melenguh saat akan keluar cairan dari dalam v****a ku. Dan cairan itupun keluar.
......
Kami pun menyiapkan malam tahun baru dengan cukup mewah.
Sekitar pukul 9 malam, suamiku berjalan keluar rumah dengan anaknya Ijal untuk membeli petasan tembak dan beberapa perlengkapan lainnya.
Aku, Ijal dan mayaa sibuk mengipas sate ayam, sosis dan yang lain.
Aku dan maya duduk sampingan sedangkan Ijal nampak merapihkan bara api dari seberang duduk kami.
Timbul pikiranku untuk menggoda Ijal, aku yang memakai g -string kutarik atasnya agar keluar sedikit dari celana pendek yang kupakai. Aku pakai celana pendek hitam dan baju pendek hitam.
“aku ngambil alat2 dulu ya didapur.” Ucapku yang berdiri berkata pada mereka.
Setelah itu aku berjalan masuk kerumah dengan langkah Santai dengan harapan Ijal bisa melihat sedikit g-stringku yang keluar dari celana pendek.
Aku membawa piring, garpu dan sendok. Lalu kembali dan bergabung dengan mereka. Aku yang disebrang Ijal tanpa sepengetahuan Maya melihat ke arah selangkangannya ijal. Aku membayangkan isinya.
“Mbaaa.” Suara ijal membuyarkan lamunanku.
“iya.” Balasku melihat ke arah Ijal.
“Ko bengong.” Kata ijal yang menundukkan kepalanya.
Kulihat maya sudah tak ada.
Aku : “Maya kemana jal?”
Ijal : “em anu mba maya lagi nyusulin dimas samaa mas Suroto.” Jawab dia
Aku hanya diam saja memikirkan apakah Ijal tau kalo aku udah liat videonya, mungkin dia mengecek “recycle bin.”
Suasana hening untuk beberapa menit.
Aku mencoba berani bersuara, “jal maap yo bukannya mba tak sopan. Tapi pas tadi liat laptop kamu tak sengaja mba liat video anu.” Ucapku sedikit canggung.
“gapa..pa mbaaa. Lagian udah aku hapus mba videonya.” Balas dia yang menundukkan kepalanya.
Tiba tiba datanglah maya, suamikuuuu dan dimaas dengan berbagai barang yang dibawanya.
.......
Saat pesta tahun baru udah usai, kulihat jam dikamar menunjukkan jam 2 pagi.
Aku yang tak bisa tidur segera keluar untuk mengambil air minum dan malah mendapati Ijal yang duduk termenung di dekat dapur.
“lagi ngapain jal?” tanyaku yang berdiri dihadapannya.
Dia kaget dengan kedatanganku dan memandangi ku yang memakai kimono putih selutut.
“ehhhh engga mbaa.” Jawab dia sedikit menunduk.
“maya tidur jal?” tanyaku.
“Emm iya mba.” Balas dia
Aku yang masih memikirkan k****l Ijal melihat sekitar yang memang hening dan meraba k****l ijal dari luar boxernya.
“kamu abis begituan sama Maya ya? Pasti Maya gak kuat.” Bisikku dikupingnya dan terus meraba kontolnya dari luar yang perlahan mulai mengembang.
Ijal hanya memandangi ku, “iyaa mba.” Dia berbisik pelan sekali.
Aku yang sudah membayangkan k****l Ijal dari sore segera meloloskan boxernya dan k****l itu pun mengacung tegang kearahku. Aku segera duduk berlutut dihadapan Ijal, “mba pengen bsnget ngisep ini.” Seruku yang berlutut melirik Ijal sambil tersenyum.
Dia diam seribu bahasa.
Aku masukan k****l itu dan kuisep setengah batang itu, “slrrppppp plokkkk.” Suars k****l itu ketika keluar dari mulutku..
Dengan sedikit ganas aku mengemut k****l itu, dia hanya menadahkan Wajahnya keatas.
Segera bangkit aku dan mendekati ke kupingnya, “mau dimasukin ke itunya mba gak jal?” bisikku dan memandang dia tersenyum.
“maaauuuu mba.” Balas dia yang memandangku.
“yaudahhh mba ga pake cd ko.” Balasku yang memutarkan badan dan menungging dihadapannya.
Dia menaikan kimononya hingga pantatku terlihat olehnya dan dia memegang pantatku dan berusaha memasukkan kontolnya yang besar itu.
Baru masuk kepalanya saja, darahku sudah mengalir dengan cepat. “pelannn pelannnn jal punyaaaa kamuuu gedeee emmmm.” Bisikku menoleh dengan posisi menungging.
Ia memasukkan kontolnya dengan pelan dimana hanya setengah saja ia memompa kontolnya di memekku.
“Mbaaaaa ko sempitttt.” Ucap dia yang memaju mundurkan kontolnya dimemekku yang sudah basah.
“ouhhhhh jal. Terusssss genjottttt mbaaa pengen nnnnn.” Ucapku yang kututup mulutku dengan tangan kiriku agar aku tak teriak.
“plokkk plokkkk.” Saat pantatku beradu Dengan penisnya.
“enaakkkk mbaaa.” Dengus dia yang menyibakkan rambutku kesamping.
“jalll uhhhhhhh emmmmmm puasssssssinn.” Keluhku panjang menikmati goyangan k****l nya.
Tak lama.
“Ohhhhhhhhhh yeeeehhhh uhhhhhhh.” Hampir saja aku teriak saat cairan keluar dari liang vaginaku.
Ijal masih membenamkan kontolnya didalam.
Lalu dia menarik keluar dan memutar badanku menghadap dia dan kaki kiriku diangkat ke kursi, lalu dia mengarahkan kontolnya ke memekku dan memasukkan perlahan. “kamuuuu gilaaa hebattt jal.” Ujar ku dihadapannya.
Dia tersenyum dan melumat bibirku dengan buas, ternyata beginilah muka sange Ijal saat bernafsu. Lidahnya menyapu pipi serta idungku juga.
“Ohhhhhh mbaaa gakk kuatttt jal.” Saat dia memompa kontolnya dengan sedikit sodokan kencang yang membuat beberapa kali hampir seluruh kontolnya masuk kememekku.
“Plokkkkkk”
“plokk”
“blepppp”
Saat hentakan keras kontolnya dengan satu sodokan.
Tangannya masuk kekimonoku dan memainkan putingku yang sudah keras .
“Jaaalll mbakkkkk achhhhh lagiiiii uhhhhhhhhh keluarrr.” Ucapku yang ditutupi oleh tangan kiri Ijal.
Cairan pun keluar lagi dari dalam memekku.
Aku yang segera duduk dikursi karena lemas.
“Kenapaaa mba?” tanya Ijal.
Aku hanya melirik dengan lemas, “mbaa capek.”
Dia segera menarik tubuhku dan merebahkan dilantai, “biar akuuu yang goyang mbaaa.”
Dia memasukkan batang perkasanya, aku hanya menggigit lenganku agar aku tak berteriak.
“Uhhhhhh uhhhhh.” Sesekali suara keluar dari mulutku saat dia pompa
Dan tiba tiba dia memompa sedikit kencang, segera ku tutup mulutku dengan tangan kiri “emppppp emppppp “ keluh panjang ku keluar dan tiba tiba s****a dia muncrat didalam memekku. Angettttt sekaliii .
Dia tak berucap apa apa dan mengambil boxernya lalu memakainya dan berjalan cepat masuk kekamar nya.
Meninggalkan ku sendirian dengan tubuh yang tak bertenaga
......