“Kenapa kalian gaduh sekali!!” seseorang keluar dari kamarnya. Wajahnya terlihat jengkel dengan tangan berkacak pinggang. Mengintimidasi. Menolehkan kepala, Sofia berseru dengan wajah polosnya, “Bram, kamu sudah bangun?”. “Tidak. Aku mengalami somnabulisme![1]” sergah Bram. Mata abu-abu itu melotot tajam. “Ha-ha-ha,” Sofia tertawa unik, di buat-buat, “Kamu lucu sekali,” padahal tidak ada yang lucu sama sekali di sini. Mimi yang mengamati interaksi dua manusia di hadapannya hampir tidak yakin, benarkah mereka bersahabat?. Air muka Bram terlihat kaku. Alisnya mengerut dan ujungnya runcing. Dia berjalan melintasi Sofia, seolah wanita itu tak ada eksistensinya. Dan sebuah ekspresi mengejek tertangkap dari kepala wanita yang bergoyang, bibirnya yang menggerutu maju ke depan seperti salah