Helena terkejut terdapat lebam di bagian wajah Layla. "Apa yang terjadi nak? Bagaimana bisa lembam itu berada di wajah mulusmu." tanya Helena khawatir dengan kondisi Layla. "Aku baik-baik saja Bu, ini hanya perkelahian biasa." "Kau berkelahi? Benarkah?! Yakh! Sejak kapan kau menjadi bar-bar hah." Maria yang sewot mendapat pukulan kecil dari sang ibu membuatnya meringis mendelik tajam pada Layla tengah meledeknya. "Diamlah." sungut Helena. Bibir Maria mengerucut kesal. Sedangkan Layla tersenyum lebar semakin menggoda Maria. Kelakuan mereka berdua benar-benar membuat Helena menghela nafas bersabar. "Bisakah kalian berdua diam sebentar," dan seperti biasa keduanya hanya tertawa, mungkin jika tidak terhalang kaca mereka akan lebih nakal lagi membiarkan Helena menahan kesal. "Jadi pipimu ke