Beberapa hari kemudian, Ekspresi wajah Mala yang dia temui beberapa hari lalu mengusik pikiran Damian. Meski dia bisa bekerja seperti biasanya, tetap saja bayang-bayang wajah Mala mengganggu pikirannya, terutama di saat-saat senggangnya. Tidurnya pun mulai terganggu. Tidak ada yang membuatnya semangat, minumpun tidak lagi membuatnya tenang. Tidak Mala saja yang menyesalkan malam panasnya bersama Damian. Damian pun menyesalkannya. Ada kalanya dia merasa tidak rela benihnya tumbuh di dalam tubuh perempuan yang tidak dia kenal, perempuan yang statusnya hanya pegawai rendahan, pembersih toilet-toilet pula. Bukan perempuan terhormat. Damian kesal telah menumpahkan kekesalan dan kerinduannya terhadap Kathleen kepada perempuan yang salah. Kini pikirannya berkecamuk karena ternyata perempuan