Zombie 34 - Bitten by Zombies

1158 Words
Zombie 23 - Bitten by Zombies Senja mulai menampakan wajahnya. Jessica, Layla dan Merry sudah kembali ke terowongan bawah tanah. Nita melaporkan kalau ada yang keluar selain mereka bertiga. Katanya mereka belum juga kembali. Hal itu membuat Jessica sebagai pemimpin kelompok, menjadi khawatir. Jessica harus mencari orang yang pergi tanpa izin itu. Karena walau bagaimanapun, mereka masih tanggung jawabnya Jessica. Mungkin saja mereka tersesat saat mencari sesuatu yang mereka inginkan. Jessica paling benci keluar terowongan bawah tanah ketika malam hari. Itu sama saja menjadi umpan para zombie yang lapar akan manuisa. Namun, bagiamana lagi. Ia harus mencari dua orang itu. Eliza dan Kiky masih ada di luar sana. Mungkin tujuan mereka baik, sama-sama ingin berkontribusi. Namun, jika belum kembali juga. Bukannya berkonstribusi, mereka malah bikin repot Jessica. Layla kembali ikut bersama Jessica untuk mencari keberadaan Eliza dan Kiky. Sebetulnya mereka ingin ikut membantu juga mencari dua orang itu. Namun, Jessica tidak mengizinkan mereka keluar. Dua orang saja yang menghilang sudah bikin pusing. Akan runyam kalau banyak orang karena mereka ikut menghilang selama pencarian. Mereka berdua mulai menyusuri jalan di sekitar terowongan bawah tanah. Jalanan sangat sepi sekali, tapi beberapa meter di depannya ada enam kawanan Zombie. Sepertinya sedang mengerumuni seseorang. "Tolong!" Pekik suara yang tidak asing lagi bagi Jessica. Ia yakin itu suara Eliza. Buru-buru Jessica dan Layla menghampiri Eliza. Benar saja Eliza sedang di kerumuni oleh para zombie. Sementara tubuh Kiky sedang di cabik-cabik oleh monster pengigit itu. Jessica menikam kepala Zombie yang mengerumuni Eliza dan Kiky. Diikuti oleh Layla. Enam zombie yang menyerang mereka berhasil Jessica dan Layla bunuh. Sayangnya Kiky tidak selamat, karena ia keburu di gigit oleh Zombie. Jessica dan Layla langsung membawa Eliza ke terowongan bawah tanah sambil menangis. "Apa yang terjadi? Kenapa kalian keluar tanpa izin? Sudah gue bilang. Kalau mau keluar harus izin ke gue dulu. Begini kan jadinya!" Tukas Jessica marah. Karena kecerobohan mereka. Hari ini mereka harus kehilangan satu anggota kelompoknya. "Aku dan Kiky ingin ikut berkontribusi juga, Jess. Kami mengikuti kalian bertiga. Hanya saja kami tersesat, tapi pada saat kami menemukan terowongan bawah tanah. Kawanan Zombie malah mengepung kami. Mereka langsung memakan Kiky," jelas Eliza sambil menangis. "Oke. Gue tahu semua ingin berkontribusi untuk kelompok. Tapi enggak dengan tindakan ceroboh seperti tadi. Coba kalau gue dan Layla ga datang tadi. Bukan hanya tubuh Kiky yang di cabik-cabik oleh kawanan Zombie tadi. Tapi tubuh elo Eliza, ikut di makan oleh kawanan Zombie. Kalau memang mau ikut berkontribusi sabar. Gue juga akan mengizinkan kalian keluar kalau memang kalian sudah bisa melindungi diri sendiri. Gue juga akan memperhitungkan. Gue sendiri yang akan melatih kalian. Seperti gue melatih Layla dan Merry. Yang sekarang kita hadapi itu bukan manusia. Tetapi monster yang bisa membuat kita menjadi monster juga! Kalian harus paham itu!" Tegas Jessica. Sudah dua bulan setengah mereka bersembunyi di terowongan bawah tanah. Namun, baru kali ini Jessica kehilangan anggota kelompoknya. Sebetulnya bukan salah dirinya, tapi tetap saja. Jessica sebagai pemimpin kelompok. Merasa gagal melindungi anggota kelompoknya. Semua anggota kelompok berkumpul. Melihat Jessica yang memarahi Eliza. Mereka juga mendengar kalau Kiky sudah di makan oleh kawanan zombie. Ada rasa iba pada Jessica, pastinya Jessica sedikit tertekan atas kejadian ini. Pasalnya dia yang bertanggung jawab atas kelompok yang berada di terowongan bawah tanah ini. "Semua kembali ke tenda! Ingat tidak boleh ada yang keluar dari terowongan bawah tanah dengan alasan apapun juga! Gue enggak mau ada korban lagi. Besok biar gue saja yang pergi keluar sendirian!" Tegas Jessica. Kemudian ia pergi meninggalkan kerumunan kelompoknya. Jessica langsung masuk ke dalam tendanya. Ia menangis di bawah bantal. Bagi Jessica, ia sangat pantang untuk menangis di depan orang banyak. Jessica tidak mau terlihat lemah sebagai pemimpin. Kalau pemimpinya saja lemah. Anggota kelompok lainnya akan ikut melemah. Sejak tadi memarahi Eliza, sebetulnya air mata Jessica sudah ingin meluncur dari pelupuk matanya. Hanya saja ia tahan. Mereka sudah kehilangan Kiky. Jangan sampai Jessica menangis. Jessica harus semakin tegas pada kelompok. Karena itu semua demi kelompoknya. Eliza yang baru masuk ke dalam tenda juga menangis sesegukan. Malam ini ia akan tidur sendirian di dalam tendanya. Pasalnya, teman satu tendanya adalah Kiky. Sebetulnya tadi yang memaksa keluar terowongan bawah tanah adalah Kiky. Katanya ia bosan berada di terowongan bawah tanah. Mereka juga ingin berkontribusi seperti Layla dan Merry. Karena tidak sabar menunggu giliran. Kiky nekat mengajak Eliza keluar terowongan bawah tanah tanpa izin dari Jessica. Mereka berjanji akan melindungi dirinya sendiri. Namun, yang ada Kiky malah tergigit oleh kawanan Zombie. Itulah alasan Jessica tidak mengizinkan anggota kelompoknya keluar. Sebelum mereka benar-benar siap dan bisa melindungi dirinya sendiri. Jessica tidak mau hal buruk ini terjadi. Kehilangan membuat dirinya marah, membuat Jessica seakan tidak berguna. "Are you ok?" Tanya Layla pada Eliza. Namun, ia masih terus menangis tanpa menjawab. Layla memperhatikan Eliza dari atas sampai bawah. Sepetinya tanyan Eliza terluka. "Elo terluka?" Tanya Layla sambil merebut tangan Eliza yang terluka. "Aku enggak apa-apa!" Tukas Eliza sambil menepis tangan Layla. Dugaan Layla, itu bukan luka biasa. Sepertinya itu luka gigitan Zombie. Gawat! Layla harus segera melaporkan hal ini pada Jessica. Kalau benar Eliza tergigit. Cepat atau lambat Eliza akan menjadi zombie. Dan itu akan membahayakan anggota kelompok lainnya. "Tetap diam di sini Eliza! Jangan kemana-mana!" Pinta Layla. Kemudian Layla berlari ke arah tenda Jessica. Hal itu tidak boleh dibiarkan terlalu lama. Eliza akan segera menjadi zombie. Tidak menutup kemungkinan. Eliza akan memakan anggota kelompok yang berada di terowongan bawah tanah. "Jess! Eliza!" Ucap Layla panik. Buru-buru Jessica menyeka air matanya. "Ada apa? Eliza kenapa?" "Dia tergigit zombie!" Mata Jessica langsung melotot. Saking paniknya tadi melihat Kiky di makan kawanan Zombie. Jessica sampai lupa mengecek kondisi Eliza. "Aaaagghhh! Tolong!" Pekik seorang perempuan. Yang tentunya masih anggota kelompok Jessica di terowongan bawah tanah. Jessica dan Layla segera menghampiri ke arah suara. "Zombie! Eliza jadi zombie! Dia mengigit Nita!" Lapor Nia menjawab kebingungan Jessica. Dengan cepat Nita juga berubah menjadi Zombie. "Cepat keluar dari terowongan bawah tanah! Tempat ini sudah tidak aman!" Perintah Jessica. Entah kenapa ia tidak berani membunuh zombinya Eliza dan Nita. Mungkin karena dulunya mereka adalah anggota kelompok yang Jessica pimpin. Kacau, kondisi di terowongan bawah tanah semakin kacau. Mereka semua saling memakan satu sama lain. Ternyata sekenario terburuk yang selama ini Jessica takutkan terjadi juga. Tidak menyangka sama sekali. Kalau yang akan menyerang mereka, ternyata adalah Zombienya Eliza yang ceroboh. Beberapa anggota kelompok lainnya berhasil keluar dari terowongan bawah tanah. Jessica mengajak mereka ketempat yang lebih aman. Malam ini mereka harus mencari tempat yang aman. Setidaknya sampai matahari terbit. Sudah jelas mereka pergi tanpa persediaan makanan. Atau membawa apapun. Mereka hanya membawa baju yang menempel. Yang terpenting mereka menyelamatkan diri mereka. Jessica kira setelah ia mendapatkan tempat yang aman di terowongan bawah tanah. Ia tidak akan menemukan lagi kekacauan. Ternyata malah anggotanya sendiri yang membuat kekacauan. Otaknya terus berpikir keras. Dimana lagi mereka harus bersembunyi dari para zombie. Dan lagi, Jessica belum mendapatkan kabar dari Xavier, Mark dan Gerland tentang tempat baru itu, tapi terowongan bawah tanah malah di serang oleh Zombie.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD