Zombie 40 - Night in Hellena City

1822 Words
Zombie 40 - Night in Hellena City Pagi-pagi sekali mereka semua sudah siap untuk berangkat ke kota Floxan. Mereka sudah membereskan tenda-tenda yang mereka pakai untuk tidur. Meskipun nanti mereka akan tidur di rumah sakit. Mereka berjaga saja membawa tenda itu. Karena menuju kota Floxan jarak tempuhnya cukup jauh. Butuh dua hari setengah untuk sampai di sana. Mereka pastinya harus bermalam di kota Hellena sambil mencari bensin dari mobil-mobil yang berserakan. Atau mengambil bensin dari pom bensin yang ada di kota Floxan. Pastinya bensin mereka tidak akan cukup jika dipakai dari kota Troxbo ke kota Floxan. Semoga saja mereka bisa menemukan bensin cadangan. Sepanjang perjalanan mereka selalu memperhatikan jalan. Siapa tahu ada mobil yang di tinggalkan begitu saja, agar bensinnya bisa mereka ambil. Mereka saling bergantian turun untuk mengambil bensin di mobil yang terparkir di pinggir jalan. Yang lain tetap waspada memperhatikan mereka yang mengambil bensin. Menjaga kalau-kalau tiba-tiba ada zombie yang menghampiri mereka. Dan benar saja, saat Gerland dan Mark akan mengambil bensin di sebuah bus yang sudah rusak. Ada sepuluh kawanan Zombie yang keluar dari bus tersebut. Jessica dan yang lainnya membantu membunuh para zombie. Jessica hanya mengizinkan orang yang sudah pernah pergi berlatih membunuh Zombie untuk membantu. Yang lainnya harus tetap di dalam bus. Untuk mengurangi resiko tergigit oleh Zombie. Karena mereka yang sudah berlatihpun, belum tentu bisa menghindari dari gigitan Zombie. Kalau Layla, Jessica lihat sudah bisa mengatasi zombie yang mendekat padanya. Gerakannya sangat cepat, begitu Zombie mendekat. Ia akan langsung menikam kepala Zombie itu dengan pisau. Jessica berharap, yang lainnya juga bisa melindungi diri dari para zombie seperti Layla dan Merry. Agar mereka juga bisa melindungi diri dan juga membantu di saat kawanan Zombie datang lebih banyak dari itu. Karena kalau hanya Xavier, Mark, Gerland, Jessica, Layla dan Merry saja yang menangani kawanan Zombie yang banyak. Pasti akan kelelahan. Sudah pastinya reskio tergigit pun lebih besar peluangnya. Makanya, nanti setelah mereka sampai di kota Floxan. Xavier harus kembali mengajarkan mereka membunuh Zombie. Dengan mengajak mereka keluar secara bergantian. Meskipun di sana aman, karena ada tentara dan sniper. Belajar untuk membunuh Zombie juga itu penting. Karena suatu saat tempat itu juga akan tidak aman. Mengingat Zombie akan semakin bertambah banyak. Karena banyak manusia yang berubah menjadi zombie. "Awas Zombie!" Teriak Merry saat profesor Felix dan Mark sedang mengambil bensin di pom bensin. Ternyata ada banyak Zombie yang bermunculan dari pertokoan di sekitar pom bensin. Mereka memang sedang mengambil bensin di pom bensin kota Troxbo. Berharap masih ada bensin yang tersisa. Mereka semua yang sudah. Isa membunuh Zombie turun ke dari bus. Mereka semua saling membelakangi. Untuk melawan para kawanan Zombie yang baru saja keluar dari pertokoan. "Tikam setiap Zombie yang mendekat. Awas jangan sampai tergigit. Kalau butuh bantuan bilang saja," ucap Xavier memberikan instruksi. Kemudian tidak lama kawanan Zombie semakin mendekat. Mereka langsung menikam Zombie yang mendekat satu per satu. Tentunya dengan tingkat kehati-hatian dan kewaspadaan yang sangat tinggi. Jangan sampai tergigit dan yang lainnya tergigit. Mereka harus bahu membahu agar tidak ada yang tergigit. Karena satu tergigit, kita tidak bisa mengobatinya. Kecuali jika tangan atau kaki tergigit. Mereka bisa mengatasinya dengan memotong bagian yang tergigit. Agar virusnya tidak menyebar ke seluruh tubuh. Apalagi ke otak, jika sudah sampai otak. Mereka akan menjadi zombie dalam beberapa menit sampai paling lama dua puluh empat jam. Mereka saling melindungi satu sama lain. Tadi Merry dan profesor Felix sempat kesulitan dalam menghadapi Zombie. Untung ada Mark, Xavier dan Jessica yang membantu mereka dari jeratan Zombie yang menghimpit mereka. Tenaga Zombie memang berbeda-beda, ada yang sekali tikam langsung mati. Ada juga Zombie yang berkali-kali di tikam, baru mati. Memang butuh latihan dan sering untuk bisa membunuh Zombie dengan cepat. Bagi pemula seperti profesor Felix dan Merry. Pasti akan terasa sulit, apalagi ini pertama kalinya mereka membunuh kawanan Zombie yang cukup banyak. Di depan pintu bus banyak kawanan Zombie yang menggedor-gedor pintu bus. Mereka harus cepat membunuh para kawanan Zombie itu. Kalau tidak, kawanan Zombie itu akan masuk ke dalam bus. Stelah membereskan semua Zombie yang menyerang mereka di pom bensin. Mereka langsung berlarian mendekati bus. Mereka langsung menikam kawanan Zombie yang berada di pintu bus. Olivia dan yang lainnya sudah ketakutan di dalam bus. Mereka takut pintu bus itu tidak bertahan, kalau sampai pintu itu rusak. Kawanan Zombie akan masuk dan mengigit orang-orang yang tersisa di dalam bus. Untungnya mereka langsung menghabisi para kawanan Zombie yang berada di depan pintu bus. "Ambil saja kompan yang kita isi bensin tadi. Seadanya saja, takutnya akan ada kawanan Zombie datang lebih banyak lagi. Kita akan ambil bensin lagi setelah di kota Hellena," instruksi dari Xavier. Mereka langsung membawa beberapa tempat yang di pakai untuk mengambil bensin. Setelah itu mereka masuk ke dalam bus. Kali ini Xavier yang menyetir bus menuju kota Hellena. Beberapa jam kemudian mereka sudah sampai di kota Hellena. Senja mulai menampakan dirinya. Mereka harus segera mencari tempat untuk berlindung dari kawanan Zombie. Xavier ingat gudang penyimpanan bahan pokok roti waktu itu. Mungkin tempat itu bisa di jadikan tempat mereka bermalam, malam ini. Karena mereka semua butuh istirahat. Termasuk Xavier yang sedang menyetir sekarang. Mereka sudah tidak heran melihat kehancuran di mana-mana. Di kota Troxbo banyak sekali gedung-gedung yang hancur. Sisa kebakaran di mana-mana dan mayat Zombie juga bertebaran tidak beraturan. Ternyata di kota Hellena sama kacaunya seperti kota Troxbo. Penuh dengan material gedung yang hancur dan para zombie yang sudah mati. Dunia baru ini memang sangat menakutkan bagaikan film Horor. Banyak mayat Zombie di mana-mana. Mereka semua tampak jelek dan menakutkan. Ada yang tinggal badannya saja. Ada yang tanpa tangan, ada yang tanpa kaki. Bahkan yang hanya kepalanya saja masih bisa mengerang dengan menggerakkan giginya. Sebelum otaknya di tikam, kepala itu aja terus hidup. Meskipun tanpa tubuh, tangan dan kakinya. Benar-benar sangat menakutkan. Dulu sebelum wabah ini terjadi, mungkin mereka melihat hal ini hanya di film horor saja. Sekarang mereka harus menyaksikan ini secara nyata. Bahkan menjadikan mereka pembunuh Zombie. Agar mereka tetap hidup. Sekarang harta dan jabatan bukan incaran mereka lagi. Yang terpenting sekarang adalah mencari tempat aman dari para kawanan Zombie. Tentunya agar bisa bertahan hidup. Tempat yang aman dan persediaan yang cukup. Kalau sudah sampai kota Floxan, mereka juga harus bisa berkonstribusi. Mereka akan secara bergantian mencari persediaan makanan. Karena lama kelamaan persediaan makan mereka juga akan habis. Xavier memarkirkan busnya di depan gudang penyimpanan bahan pokok pembuat roti. Mereka harus menyisir kembali gudang itu. Gerland coba mengintip dari jendela gudang itu. "Gawat, banyak sekali kawanan Zombie di dalam. Sepertinya mereka sengaja di kurung di sini oleh seseorang. Kita enggak akan mungkin bisa menghabisi semua Zombie yang ada di dalam. Gue yakin jumlahnya berlusin-lusin," ucap Gerland pada yang lainnya. "Kalau kita bunuh Zombienya satu persatu gimana? Jadi kita keluarkan beberapa Zombie, terus kita tutup pintunya lagi. Lakukan seperti itu sampai Zombie di dalam benar-benar habis," saran Layla. "Tidak, itu sangat beresiko. Tekanan kawanan Zombie dari dalam akan menghancurkan pintu itu. Meskipun kita menahannya, kita tidak akan bisa. Kalau pintu itu sampai roboh. Kawanan Zombie yang kata Gerland kira-kira berlusin-lusin. Akan menyerang kita. Dan kita akan kalah karena kelelahan. Lebih baik cari tempat lain saja. Atau dirikan tenda di tanah kosong. Sebagian yang lainnya tidur di bus untuk berjaga-jaga," ucap Xavier memberikan instruksi. Ia tidak mau mengambil resiko dengan membunuh semua Zombie yang berada di gudang itu. Memang bisa saja mereka melakukan hal itu. Namun, mereka juga kurang orang. Dan tentunya akan sangat melelahkan. Yang mereka bunuh itu Zombie. Bukan ayam yang slalu tangkap bisa dua atau tiga ekor. Jadi Xavier memberikan solusi lain demi menjaga anggota kelompoknya. Mereka harus selamat sampai di kota Floxan. Semua butuh perhitungan, jangan sampai bertindak gegabah. Yang membuat kehilangan anggota kelompok lagi. Mereka mengikuti instruksi dari Xavier. Semuanya kembali masuk ke dalam bus. Mereka harus mencari tanah kosong untuk mendirikan tenda. Untung saja tadi pagi mereka sempat membereskan tenda untuk di bawa. Ternyata terpakai juga sekarang. Bisa saja mereka melanjutkan perjalanan menuju kota Floxan. Namun, kabut malam mulai menyelimuti malam ini. Tentu yang menyetir bus akan terganggu penglihatannya dengan kabut yang menempel di kaca bus. Hal itu sangat beresiko. Lebih baik mereka mendirikan tenda di tempat yang aman. Mark menemukan tanah kosong pinggir jalan. Sepertinya cocok untuk mendirikan tenda di sana untuk malam ini. Mereka mulai turun dan mendirikan tenda bersama-sama. Mereka membuat pagar dari kaleng dan ranting-ranting pohon. Tentunya untuk melindungi mereka dari Zombie. Kaleng di gantung-gantungkan di sekitar pagar yang mereka buat. Fungsinya agar mengetahui zombie yang mulai mendekati tempat mereka. Kaleng itu akan berbunyi jika para zombie mendekati. Kalau manusia yang masuk kaleng itu bisa di lewati oleh mereka. Sementara Zombie, mereka hanya bisa menabrak-nabrak kaleng itu. Tanpa bisa melewati dengan benar. Ide Xavier cukup kreatif juga. Jessica benar-benar tidak salah memilih Xavier menjadi pemimpin kelompoknya yang baru. Ide-ide yang Xavier sangat cemerlang. Dia benar-benar memikirkan matang-matang setiap tindakan yang akan di lakukan. Sama seperti Jessica, pasti di dalam pikirannya. Keselamatan kelompok yang utama. Berpikir dengan tenang saat situasi genting seperti ini memang di perlukan. Percuma kalau cepat tanpa perhitungan. Jatuhnya akan menjadi celaka dan beresiko membahayakan. Xavier satu pemikiran dengan Jessica. Namun, ide Xavier lebih cemerlang dari Jessica. Kalau Jessica yang masih memimpin, pasti dia akan melakukan p*********n Zombie yang ada di gudang itu tanpa perhitungan. Untung saja sekarang Xavier yang menjadi pemimpin kelompoknya. Sehingga Jessica tidak perlu mengambil resiko besar itu. Yang tentunya akan membahayakan kelompok. Malam ini di kota Hellena, terasa sangat dingin dan sunyi. Di tambah kabut malam yang sangat tebal. Sangat sulit sekali melihat jalanan dengan kondisi berkabut di malam hari. Semoga saja mereka tetap aman di kota Hellena sampai besok pagi. Setelah kabut hilang, mereka akan melanjutkan perjalanan menuju kota Floxan. Xavier ingin sekali cepat sampai. Agar penelitian berasama profesor Felix bisa dilanjutkan kembali. Mereka harus kembali meracik chemical dan ekstrak untuk pendukung vaksin virus zombie ini. Setelah semuanya beres mendirikan tenda. Xavier meminta untuk berkumpul sebentar. Sepertinya ada hal yang perlu Xavier sampaikan. "Baiklah, kita bermalam dulu di sini. Karena memang kondisi berkabut. Jadi sulit untuk berjalan terus sampai kota Floxan. Kalau kita paksakan berjalan terus. Mungkin saja kita akan menabrak Zombie yang ada di jalanan. Dan itu akan mengecoh kita selama perjalanan. Kalian tidur saja beristirahat, kami akan bergantian berjaga agar kalian tetap aman. Tapi kalian juga harus tetap waspada. Kalau ada hal yang aneh, atau ketemu Zombie teriak saja. Kami akan datang menghampiri untuk membantu. Di usahakan jangan ada yang pergi sendirian. Kalau mau buang air, kalian harus di antar dan membawa pisau atau benda tajam lainnya. Untuk jaga-jaga kalau ada Zombie menghampiri kalian. Itu saja yang mau gue sampaikan. Semoga malam ini tetap aman sampai pagi, supaya kita bisa melanjutkan perjalanan menuju kota Floxan," Xavier menutup pengumumannya. Semua orang mulai bubar. Mereka mulai masuk ke tenda masing-masing. Xavier, Gerland dan Mark akan berjaga. Mereka akan bergantian setiap tiga jam sekali. Kelompok ini memang sangat perlu lelaki untuk berjaga seperti ini. Lelaki di kelompok ini sisa lima orang. Karena dokter Miko ikut di gigit oleh Zombie saat di terowongan bawah tanah kemarin.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD