Cuaca malam itu cukup hangat bahkan terbilang cukup panas dan gerah. Membuat tidur gadis itu sangat tidak nyaman. Berkali-kali Lovi mencoba memejamkan matanya, tetapi tetap saja tidak bisa. Selain karena panas, mungkin juga karena seharian penuh ia sudah tidur. Jadi ia kesulitan untuk mengembara ke alam mimpi. Gadis itu merasa bosan. Bahkan buku n****+ yang biasanya sangat menarik perhatiannya ia abaikan begitu saja. Gadis itu lantas turun dari ranjangnya dan melangkahkan kaki menuju ke dekat jendela. Meski langkahnya masih sempoyongan, gadis itu tetap saja memaksakan diri. Ia terus berjalan dengan terseok-seok. Hingga akhirnya dapat mencapai jendela kamarnya. Dibukanya kedua daun jendela, dibiarkannya angin segar masuk ke dalam kamarnya. Hanya sedikit berpengaruh, tetap saja Lovi meras