Aku tidak bisa melakukan apa pun saat ini. Kenyataan bahwa Adam merupakan putra dari Tuan Abraham Miller sedikit mengganggu konsentrasiku saat bekerja. Namun, aku sama sekali tidak menyalahkan Adam. Mungkin ini juga salahku karena kurang teliti menyelidiki latar belakang pria itu. Ini akan jadi bahan pembelajaran untuk pekerjaanku selanjutnya. Aku tidak boleh lagi bertindak ceroboh seperti ini. Di sisi lain, aku juga sudah matang-matang memikirkan hubunganku dengan Dokter Adam untuk ke depannya lagi. ‘Mulai saat ini, aku harus menjaga jarak dari Adam!’ batinku mantap dengan membulatkan tekad. “Naira! Nanti malam divisi kita di ajak makan malam bareng sama divisi orto untuk merayakan Dokter Adam yang kembali dinas di rumah sakit. Kamu bisa datang, kan?” Pak Rustam tiba-tiba sudah ada