Rania membuka pintu setelah suara ketukan mengganggunya yang tengah menonton televisi sendirian. Matanya membola, mulutnya terbuka saat tahu siapa yang kini berdiri di hadapannya. “Dokter Andrian? Kok tahu rumah saya di sini?” tanpa basa basi Rania mencecar Andrian dengan pertanyaan. “Maaf Rania, saya tanya alamat kamu sama Eliana,” sahut Andrian kikuk. “Terus Eliana nggak nanya kenapa Dokter nanya alamat saya?” “Sebelum saya jawab, saya mau ingetin kamu jangan panggil saya Dokter Andrain. Kita sudah sepakat kan kamu panggil saya Mas kalau di luar jam kerja?” “Duh maaf, saya lupa. Saya cuma takut kalau di tempat kerja keceplosan panggil Mas.” “Ya nggak masalah, saya santai soal itu.” Rania menggeleng, “Saya yang kena masalah. Bisa-bisa yang dengar mikir kalau saya ada hubungan sama