"Menyerah hanya untuk orang yang tidak percaya diri."
****
Harry berjalan bersama keluarganya untuk menganbil alat yang sudah dia rangkai. Awalnya dia hanya ingin mengambil tapi saat mereka melihat sudah ada Gorge di sana dan satu orang laki-laki dia mengerutkan keningnya. Itu laki-laki yang waktu itu meremehkannya.
"Itu laki-laki di sana siapa,Pi? Kok sama Paman Gorge?”
“Setahu, Papi sih itu laki-laki yang pernah nemuin Papi dan bilang kalau apa gitu, Papi agak lupa.” Sedangkan Lili membulatkan matanya. Dia pikir Joe tidak jadi ikut dengannya ternyata laki-laki itu sudah ada di sana.
“Itu Kak Joe temennya Kak Lili,” jawab Estel lagi. Mereka langsung menengok ke arah Lili. Lili jadi merasa salah tingkah diperhatikan oleh mereka.
"Li, kamu yang nyuruh Joe ikut sama kita?"
"Kayaknya enggak mungkin deh, Pi soalnya waktu itu si Joe-Joe itu malah ngeremehin Papi jangan-jangan dia kesitu mau punya niat buruk lagi. Marah-marah lagi ke kekita," ucap Steven memotong jawaban Lili. Seketika apa yang diucapkan Steven jadi membuat Lili berfikir apa iya Joe kesitu hanya untuk marah-marah.
"Udah sebeleum kita nilai mereka yang enggak-enggak dulu mending kita samperin mereka." Angelina sebagai penengah di antara keduanya.
"Yaudah yuk." Mereka lanjut lagi berjalan ke sana. Hingga sampai ke tempat itu.
"Harry kamu sudah datang," ucap Gorge.
"Ya Gorge sengaja kita berangkat pagi-pagi sekali meminimalisir cuaca yang panas juga."
"Oh gitu yaudah ini semua udah aku siapin tinggal apa aja yang kurang untuk dibawa?" Sebelum Harry mengecek barangnya dia lantas bertanya lebih dulu kepada Joe.
......