"Kini mereka masih terus mencoba menghancurkannya."
***
Harry membawa Anjing itu bersama mereka. Jalanan masih harus mereka tempuh dengan jarak yang lumayan jauh. Sebenernya bisa saja mereka mulai mencoba alat-alat itu tapi takut kalau suara itu masih terdengar hingga desa terpencil di mana orang-orang masih tinggal di sana.
"Sampai kapan kita akan jalan, Pi? Kenapa enggak coba di sini aja. Kita udah coba jalan jauh dari tadi."
"Belum, Es kalau Papi perkiraan suara itu akan masih terdengar kalau kita menyalakan alat ini di sini." Steven tiba-tiba berhenti. Dia seperti melihat sesuatu yang menghampirinya. Entah suara apa itu.
"Kenapa, Stev?" tanya Papinya saat anak pertamanya berhenti tiba-tiba.
"Papi denger sesuatu enggak kayak ada yang ngikutin kita dari tadi," jawab Steven. Dia menengok ke kanan Kiri tapi tidak ada apapun di sana.
"Enggak ada apa-apa kok, Stev kamu salah denger kali."
"Tapi, tadi aku kayak denger kayak ada langkah kaki yang ngikutin kita sama ada suara-suara tapi bukan dari kita." Harry pun bertanya kepada Joe dan Lili yang berada di belakang mereka.
"Kalian denger enggak apa yang di denger, Steven?" tanya Harry kepada mereka.
"Enggak kok," jawab Joe.
"Saya juga enggak denger, Tuan."
"Nahkan mereka aja enggak denger. Udah mungkin itu cuma perasaan kamu aja. Yuk jalan lagi." Steven pun mengangguk mungkin emang dia salah dengar.
......