“Kalian datang kenapa nggak bilang?” Tanya Papa yang ku tahu itu sebagai bentuk basa-basi saja. “Mau kasih surprise aja Pa, gimana Papa sama Mama kagetkan?” Candaku supaya tidak terlalu tegang, tapi tetap saja Papa sama Mama tidak tertawa dan usahaku sia-sia. Karena aku tahu memang ini bukan saatnya untuk becanda. Papa pasti ingin memberikan banyak pertanyaan pada Mas Barra mengenai hubungan kami. “Kamu serius dengan anak saya?” Tanya Papa dengan langsung to the point. Aku dapat melihat ketegangan yang ada. Mas Barra mengangkat bahunya sedikit dan menatap Papa dengan lekat. “Barra sangat serius Om, maaf kalau kedatangan Barra emang terlambat. Barra sama Aluna menjalin hubungan sudah cukup lama, sudah mau hampir empat tahun. Tapi Barra baru bisa mengenalkan diri sekarang, Barra jarang ad