Istirahat jam pertama sudah dimulai, hari ini Aletta pergi ke kantin hersama dengan Raisha. Argan tidak bergabung dengan mereka karena sekarang Argan sedang menemui teman-teman OSIS. Mereka semua sedang membahas tentang apa yang tadi sudah dibicarakan oleh Argan dan Pak Galih.
Aletta sekarang ini tampak bersama dengan Raisha sudah mendapatkan makanan mereka. Mereka baru saja akan makan hingga sebuah rangkulan tangan kini berada di bahu Aletta, ia sudah bisa menebak siapa ini. Saat ia menatap ke arah Orion, benar saja bahwa ini memang Orion disampingnya dengan makanan dan minuman yang sudah ada di depannya itu sekarang ini.
"Gua mau makan tahu." teriak Aletta yang kini jam makannya terganggu.
"Ya elah Ta, kan masih bisa makan juga sekarang." ujar Orion tersebut.
Sementara mereka sedang mengobrol sekarang ini tampak para mahasiswa juga sedang akan pergi makan. Mereka semua kini sedang mencoba mencari tempat duduk dan mereka sudah mendapat tempat duduk.
"Nah itu loh yang sekarang ada di tengah yang pakek bandana biru, itu yang namanya Aletta." ujar Gisa kepada teman-temannya tersebut sekarang.
"Ohh jadi itu, terus yang lagi rangkul dia itu Argan? Iya sih ganteng gitu sih pantas kalo kalian pada meleyot." ujar Vio tapi digelengi oleh merka.
"No, bukan. Kelas 11 IPS 2 emang isinya orang-orang ganteng sih, tapi bukan dia yang namanya Argan. Kayaknya Argan lagi sibuk sih ngurus OSIS." ujar Gisa kepada mereka dan mereka kini mengangguk saja pada jawaban itu.
"Tapi itu siapa? Siapa dia kayak dekat juga sama Aletta?" tanya Rio.
"Namanya Orion, gua kurang paham sih dia siapanya Aletta soalnya tadi ya ga terlalu keliatan hubungan antara mereka karena yang kelihatan cuman hubungan Aletta sama Argan." ujar Arin dan mereka pun mengangguk juga.
"Orion Lo gangguin gua banget sih, gua masih ngambek sama Lo tahu gara-gara tas tadi gua masih kesel sama lo." ujar Aletta pada Orion tersebut.
"Ya kan gua ga niat buat kayak gitu Ta, gua juga udah janji kan nanti mau ganti." ujar Orion tapi tetap saja mereka terlibat cekcok berkepanjangan sekarang ini yang mana membuat seluruh isi kantin menatap ke arah mereka berdua. Lebih tepatnya ke meja yang sekarang ini berisi empat orang itu. Fajar dan Raisha tentu tidak bisa menghentikan perdebatan antara Aletta dan Orion itu karena yang bisa menghentikan perdebatan itu satu-satunya orang adalah Argan. Namun sekarang ini Argan masih belum bisa ada disana sekarang.
"Jar, mending sekarang ini Lo pergi nyusul Argan deh. Ini kalo dibiarin bisa-bisa ga makan-makan nih kita." ujar Raisha pada Fajar dan kini Fajar mengangguk. Tampak sekarang ini ia sudah pergi keluar dan kantin, dan sepertinya ia sedang beruntung karena sekarang ini tampak terlihat Argan datang bersama dengan Abian dan juga Shaka sekarang ini. Mereka bertemu di depan pintu kantin pada saat ini, Fajar langsung mendekati Argan juga.
"Gan gawat nih, kantin bisa amburadul kalo Lo ga cepat datang. Aletta sana Orion berantem lagi." ujar Fajar yang mana sekarang ini membuat Argan tampak berjalan dengan cepat ke arah kantin. Argan kini sudah masuk ke dalam membuat siswa yanga da di kantin tampak lega karena sebentar lagi pertengkaran antara Aletta dan Orion itu akan segera berakhir juga saat ini.
"Nah itu dia yang namanya Argan. Sumpah dia cool gitu tapi kayak penyayang juga kalo sama Aletta. Ya intinya Lo nanti liat aja deh gimana cara Argan memperlakukan Aletta. Pokoknya mantap dah." ujar Gisa kepada teman-temannya dan kini teman-temannya itu tampak mengangguk juga.
"Eh gila bener, ini terganteng dari ganteng yang lainnya sumpah deh. Bener-bener gua heran banget sih sekarang ini." ujar Vio kepada mereka.
Kini mereka sedang melihat Aletta yang tampak masih berdebat dengan Orion dan sekarang ini. Argan tampak semakin mendekat ke arah mereka berdua dan Orion yang melihat ada Argan yabg sudah datang itu pun kecewa karena sepertinya perdebatan antara dirinya dan Aletta itu harus sudah berhenti sekarang ini karena Argan pastinya bisa memisahkan mereka berdua.
"Ta, udah. Lo makan ya mending sekarang." ujar Argan kepada Aletta yang kini duduk di sebelah Aletta. Aletta pun menjadi menatap ke arah Argan terus menerus setelah tadi ia melihat ke arah Orion yang masih disampingnya.
"Kesel gua sama Orion Gan." ujar Aletta kepada Argan tersebut saat ini.
"Iya, gua tahu. Sekarang makan." ujar Argan tetap memaksa Aletta karena ya itu Aletta mempunyai penyakit maag. Jika telat makan maka maagnya itu bisa kambuh. Argan tidak mau jika hal itu terjadi kepada Aletta nantinya. Ia ingin Aletta sehat dan dalam keadaan yang baik-baik saja juga. Itu lah yang diinginkan oleh Argan, hanya itu saja yang diinginkan oleh Argan itu.
"Nanti aja deh makannya." ujar Aletta yang membuat Argan menatapnya.
"Makan sekarang ya Ta, gua suapin." ujar Argan kepada Aletta tersebut. Akhirnya Aletta mau makan sekarang ini. Orion yang ada di samping mereka berdua hanya bisa menahan diri untuk tidak meluapkan kekesalannya itu.
Sementara itu Bayu yang kini datang bersama dengan Glen dan yang lainnya itu sekarang ini tampak melihat Orion. Mereka pun sekarang sedang mendekat ke arah meja tersebut pada saat ini. Mereka sekarang ini sudah ada disana. Sudah ada di dekat mereka semua pada saat ini juga mereka semua.
"Woy Orion, ngakak sih gua. Lo ngapain sih disini weh? Heran gua ada ya orang yang hobbynya ngelukain dirinya sendiri hahhaa." ujar Bayu tersebut.
"Wah Bang Bay, sumpah kali ini anda sungguh ter-la-lu." ujar Orion kepada Bayu dan mereka semua pun sekarang ngakak. Ya benar kan? Jika Orion mencintai Aletta tapi ia bertahan di dekat Aletta yang jelas-jelas sedang bersama dengan lelaki yang ia cintai bukankah itu menyakiti dirinya sendiri?
"Sampai kapan dah Lo tuh mau kayak gini." Ujar Glen dan semua ini di katakan di depan mereka semua termasuk Aletta dan Argan juga dengar. Karena hal ini sudah terlampau biasa untuk di bicarakan oleh mereka. Toh semua orang juga sudah tahu tentang kisah cinta mereka bertiga tersebut.
"Sampai Aletta jadi milik gua lah, ya ga Ta? Oke kan Ta?" tanya Orion.
"Ihh ga mau gua. Ga ada ya di buku gua tulisannya Aletta mencintai Orion. Ga ada." ujar Aletta sembari masih makan di suapi oleh Argan itu.
"Yah itu mah gampang Ta, ntar ya gua pinjem buku Lo terus gua tulisin deh. Pakek tinta permanen terus habis itu gua laminating deh." Ujar Orion membuat mereka semua tertawa sekarang. Hal itu juga membuat para mahasiswa yang masih duduk disana mengetahui sedikit banyak tentang hubungan antara mereka semua sekarang ini. Sepertinya hubungan mereka terlihat sangat complicated jika dipikirkan pada saat ini juga mereka itu.
Sekarang ini Aletta masih makan dan akhirnya makanannya itu sudah habis. Sekarang ini Aletta meminum minumannya tersebut sekarang ini. Sekarang ini mereka pergi dari kantin untuk ke kelas mereka. Sekarang ini tampak mereka sudah ada di jalan, tapi mereka terhenti karena Argan di panggil oleh guru. Akhirnya Aletta hanya pergi ke kelas bersama dengan Raisha, Fajar, Orion, Shaka dan juga Abian sekarang ini. Mereka sudah di kelas.
"Ntar ke mana nih Ta?" tanya Orion kepada Aletta terlihat sudah biasa saja mereka padahal tadi saat di kantin mereka sangat terlihat musuhan.
"Maksud Lo kemana gimana dah?" tanya Aletta yang jujur saja bingung.
"Ya gini maksud gua tuh, kan gua sama Lo mau beli tas baru buat Lo. Nah jadi kemana mau belinya?" tanya Orion kepada Aletta itu dan Aletta mengangguk. Ia menjawab bahwa mereka bisa pergi ke Mall Anggrek saja.
"Okay deh ntar ya." jawab Orion dan sekarang mereka sudah kembali melakukan pembelajaran lagi. Pembelajaran yang sangat memsungikan.
Pembelajaran itu akhirnya selesai juga ketika jam menunjukkan pukul 13.00 sekarang. Aletta tampak sudah bersiap dengan tasnya, ah lebih tepatnya tas Orion itu. Kini ia tampak berpamitan kepada Argan tersebut.
"Argan gua mau pergi yak, mau ke mall." ujar Aletta kepada Argan itu.
"Sama siapa Ta?" tanya Argan karena memang dirinya belum tahu juga.
"Sama Orion, kan dia mau beliin gua tas baru hehehe." ujar Aletta dan Argan tampak mengangguk. Ia pun mengatakan kepada mereka berdua untuk berhati-hati sekarang ini. Setelah itu ia pergi ke ruangan OSIS sekarang ini.
Saat Argan berjalan menuju ke Ruang OSIS sebenarnya perasaannya tidak enak, ia hanya merasa jika seharusnya dirinya itu pergi menemani Aletta dan Orion. Tapi ya mau bagaimana lagi sepertinya ia tidak bisa melakukan sekarang ini karena akan ada rapat internal dengan Pak Galih juga. Ia tidak bisa meninggalkan rapat ini.
Sebenarnya ia tidak takut Aletta kenapa-kenapa karena jika bersama dengan Orion, Orion tentu akan menjaga Aletta dengan sangat baik. Hanya saja ia lebih takut ke hal yang lainnya. Hal yang masih menjadi tanda tanya besar bagi dirinya sekarang ini. Tanda tanya mengenai kenapa dirinya sekarang ini bisa seperti ini, kenapa dirinya tidak bisa tenang jika Aletta tidak bersamanya dan kenapa dia merasakan hal yang seperti ini. Kenapa ia tidak suka saat Aletta bersama dengan cowok yang lainnya. Ia masih bingung.
Sementara Aletta sudah berada di boncengan motor Orion. Mereka akan pergi ke Mall Anggrek sekarang. Sebenarnya seharusnya Raisha dan Fajar ikut mereka tadi, tapi entah kenapa tiba-tiba mereka mengatakan tidak bisa ikut kepada Aletta. Yang Aletta tidak tahu adalah sebenarnya mereka berdua ini sudah diminta oleh Orion untuk pergi kemana saja asalkan tidak bersama dengan Aletta dan juga dengan Orion sekarang pergi ke Mall Anggrek itu.
Mereka berdua sekarang akhirnya sudah sudah sampai di Mall Anggrek dan kini mereka sudah masuk ke dalam. Tampak Aletta dan Orion berjalan beriringan. Orion tidak membawa tasnya karena ia menitipkan tasnya pada Fajar tadi. Lagi pula tasnya yang mana tadi tasnya Aletta itu sudah benar-benar bodol tidak bisa digunakan. Ia hanya membawa dompet dan handphone.
Tampak sekarang ini mereka berdua berjalan menuju ke toko tas, Orion mengatakan pada Aletta untuk membeli tas mana saja yang ia sukai. Orion terlalu senang karena sekarang ini dirinya bersama dengan Aletta. Ia sangat senang sekali saat ini. Meskipun nya ia harus membelikan tas Aletta, tapi asalkan ia punya waktu berdua dengan Aletta ia tak masalah. Yang penting ia hanya bersama dengan Aletta dan tidak ada Argan disekitar mereka berdua.
Karena jika ada Argan, dirinya akan langsung tersingkirkan nanti.