Bab 9

1059 Words

Rara " Woy! Lo kenapa Ra? Dari tadi gue perhatiin lo ngelamun terus. Lo mikirin apa sih?" Dea menoel daguku. " Apasih?! Berisik mulu. Tidur gih." Dea mencibir. Malam ini, Dea menginap di rumahku gara-gara dia sendirian di rumah. Orang tuanya sedang ke bandung katanya. " Lo mikirin apa sih Ra? Cerita dong." Bukannya tidur, Dea justru bangun dan merecokiku. " Kalau gue cerita, lo janji nggak ember ya?" " Iya, janji Rara." Mendengar jawaban Dea, akhirnya ikut bangun dan duduk seperti Dea. " Tadi, sebelum lo datang, gue habis pergi sama Pak Danu bertemu klien. Terus gue dianter pulang." " Iya terus?" " Ceritanya agak panjang. Lo jangan motong pokoknya." " Iya, Ra." Aku mulai menceritakan semuanya pada Dea. Dea terlihat sekali ingin menyela. Tapi dia benar-benar berusaha menahannya.

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD