Change

1015 Words
"Aleta sama siapa kesini?" Pukul setengah sebelas malam, Raja tiba-tiba menghampiri Ratu di kamar wanita itu. Sepulangnya ia dari kantor, ia cukup terkejut dengan kehadiran Aleta di rumahnya. Gadis kecil itu tiba-tiba berlari ke arah Raja memeluk kaki pria itu dan menunjukan wajah bahagianya ketika melihat Raja. "UNCLEEE! UNCLE LAMAAA BANGETTT PULANGNYAA, LETAA LAMA NUNGGUNYAA." Ucap gadis kecil itu sembari memeluk kaki paman nya. Raja yang baru pulang tentu saja terkejut, apa yang Aleta lakukan seorang diri di rumahnya? "Mama kamu." Balas Ratu cuek. "Loh?! Mama kesini? Kok gak bilang ke aku dulu?" "Lucu banget, bukannya mama masih marah sama kamu gara-gara mulut sampah selingkuhan kamu itu? Inget inget dong pak." Balas Ratu dengan nada kesal setiap kali mengingat suaminya itu berselingkuh dengan gadis jelek yang menjatuhkan harga dirinya. Cih sialan. "Terus? Mama mana? Kok Aleta sampai malam di sini?" Raja tak menghiraukan Ratu yang mengejeknya, ia masih penasaran kenapa Aleta bisa sampai malam di rumah mereka. "Duh aku males ngomong, intinya yaaa, mama nitipin Aleta di sini sampai mama balik dari Jepang, terus Aleta udah mulai sekolah juga besok, terus mama nya Aleta lanjutin study nya di Aussie, intinya Aleta bakal sama mama." Jelas Ratu. Raja mengangguk, ia memaklumi obsesi mama nya untuk punya cucu, maka dari itu setiap melihat anak kecil mama nya selalu excited, jika saja tidak sibuk, Rika bahkan bisa saja datang ke panti asuhan setiap hari untuk bermain bersama anak kecil. Raja mengangguk memahami ucapan istrinya "Dia bakal tidur di mana?" "Di bawah dong, ada kamar tamu kan? Aku taruh barang-barangnya di situ." "Loh?" "Loh kenapa? Emang mau dimana lagi? Kan dia emang tamu." Balasnya tak punya hati. "Kok gak sama kamu? Dia masih kecil astagaa." Ucap Raja, geram. "Udah gila kamu ya. Kalau kamu kasihan, yaudah sama kamu aja tidurnya, aku gak mau sharing sama dia masalahnya." Desis Ratu kesal. Lihat, bagaimana kelakuan suaminya meminta Ratu untuk tidur dengan seorang anak kecil sementara ia tahu persis bagaimana benci nya ia dengan anak-anak. Ratu bahkan tidak sudi membagi kasur nya dengan anak kecil, ia merasa bahwa mereka tidak berhak untuk tidur di kasur yang sama dengan Ratu sebab mereka tidak lahir dari rahim wanita itu. Lagipula, biar bagaimanapun juga Ratu adalah tipikal perempuan yang nyaris membiarkan barang-barangnya di sentuh oleh orang lain, jadi tetap saja mustahil apabila ia mengizinkan tidur di satu kasur yang sama dengannya. Setelah itu Raja beranjak dari sana, ia meninggalkan Ratu yang masih menatapnya heran. "Sok sibuk banget sih." ***** Pintu kamar Ratu kembali lagi di ketuk oleh Raja, setelah bersih-bersih dan ganti baju Raja memutuskan untuk tidur di kamar Ratu sebab ia menidurkan Aleta di kamarnya. Sewaktu ia ke bawah untuk mengajak gadis kecil itu naik ke kamar nya, Aleta sudah nyaris jatuh dari kursi dengan ipad yang semula di tangannya sudah jatuh ke lantai, buru-buru Raja menghampirinya, membawa Aleta untuk naik ke kamarnya. "Kamu ada masalah apa lagi sih jaaaa sama aku? Aku gak mau ya sekamar sama Aleta! Stop maksa-maksa aku." Ucap Ratu yang kesal karena sejak tadi Raja terus mengganggunya, padahal ia sedang asyik menonton drama korea kesukaannya, padahal Ratu sudah hampir menangis menonton bagaimana sendu nya pernikahan Sung Bora dengan Sunwoo, namun gangguan dari Raja mengacaukan perasaannya tiba-tiba. "Sorry... Aleta tidur di kamar aku. Aku tidur di sini ya? Gak mungkin dong kita tidur di kamar yang beda, kalau Aleta tahu terus dia cerita ke mama urusannya bakal lebih panjang lagi." Ratu tidak menanggapi ucapan suaminya itu, seakan ia tidak menolak dan juga tidak setuju, namun beberapa menit setelahnya, ia menggeser badannya, memberi jalan kepada Raja agar pria itu bisa masuk ke dalam kamarnya. "Thanks." Suasana kamar itu lebih ramai dari yang Raja pikirkan, sejak tadi Raja tidak bisa tidur karena suara-suara berisik dari drama korea yang di tonton oleh Ratu, berkali-kali Raja mencari posisi ternyamannya, berkali-kali Raja berusaha memejamkan matanya namun tetap saja ia tidak bisa, suara televisi itu terlalu mengganggunya. "Berisik banget ya? Kamu gak bisa tidur kan?" "Bisa kok, cuma bel-" ucapan Raja terhenti begitu ia melihat Ratu mengambil remote televisi lalu menekan tombol power off nya, di detik selanjutnya wanita itu memasang earphone di kedua telinganya kemudian berbaring di sebelah Raja, tepatnya di atas lengan pria itu, sembari melanjutkan tontonannya. Raja tidak bisa berbuat banyak selain menikmati pemandangan yang ada di hadapannya saat ini, Ratu dengan tenang menonton drama koreanya hingga tertidur lelap. Keesokan paginya, Raja terbangun lebih dulu daripada Ratu. Walau tangannya pegal-pegal karena semalaman di tiduri oleh wanita itu, ia tak berani untuk sekedar bergerak, wajah istrinya terlalu damai, wanita itu terlalu nyaman dalam tidurnya, bahkan ia tak terbangun padahal alarm nya sudah berbunyi sejak tadi. Namun di saat Raja hendak kembali memejamkan matanya, tiba-tiba pintu kamar Ratu berbunyi yang menandakan bahwa ada seseorang yang akan masuk, dengan sigap Raja menarik selimut untuk mereka berdua, menutupi tubuhnya dan tubuh sang istri yang sudah setengah telanjang. "ASTAGHFIRULLAH RATU ELISHA HARTAWAN LO-" "LOH RAJA?! KOK BISA?!" Sarah tentu saja kaget melihat siapa yang tidur bersama sahabatnya itu. Raja, Raja Sabian Mahendra, suami dari sahabatnya sendiri. Bukankah seharusnya Sarah tidak usah kaget? Mereka berdua adalah sepasang suami istri, bukankah tidur bersama adalah hal yang wajar untuk setiap suami istri? "Eh? Lo udah dateng?" Ucap Ratu sembari menatap Sarah tanpa rasa bersalah. Ia mengucek matanya, kemudian menatap Raja yang juga menatapnya dengan Sarah bergantian. Ratu melirik selimut yang menutupi badannya, kemudian kembali menatap suaminya dengan tatapan tajam. "kamu gak ngapa-ngapain aku kan?!" tanya nya dengan penuh kesarkasan. "enggak, aneh banget kamu." balas Raja. Ratu kemudian bangun dari tidurnya, duduk sebentar di atas kasur, kemudian menatap sahabat serta suaminya bergantian. "aku mau bikin sarapan dulu." Ucapnya sebelum benar-benar menhilang dari pandangan keduanya, tidak lama kemudian Sarah juga ikutan kabur, tentu saja ia tidak mau berada di satu kamar yang sama dengan suami sahabatnya itu. ya se tidak cinta nya Ratu terhadap Raja tetap saja Sarah akan menghindari hal seperti itu. Sarah mengikuti Ratu hingga ke dapur, menatap wanita itu dengan tatapan kesal. "Lo kenapa kayak berubah banget dah? kesambet apaan lo?" Ucapnya penasaran, ia memang merasa bahwa akhir-akhir ini Ratu berubah. "Nggak berubah, i just have to do something" Jelasnya.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD