Bab 4. Dikta Beraksi

1015 Words
Happy Reading. Selma terjatuh dalam pelukan Dikta dan hal itu membuat geger para pengunjung restoran karena tiba-tiba ada wanita yang pingsan. "Selma, Selma!" Dikta mencoba membangunkan wanita itu dengan menggoyangkan tubuhnya, tetapi tidak berhasil. Selma benar-benar tidak sadarkan diri. Prilly tersenyum sinis melihat Selma yang sudah tidak sadarkan diri di pelukan pria lain. Prilly tahu jika pria itu adalah mantan suami Selma dan juga mantan suami sahabatnya– Aurel. Tentu saja hal itu membuat pertunjukan semakin menarik dengan kemunculannya. "Pak, sebaiknya bawa ke rumah sakit," teriak salah seorang pengunjung restoran. Dikta mengangguk dan langsung membawa tubuh Selma keluar dari dalam restoran itu ala bridal style dan meminta seorang satpam untuk membukakan pintu mobilnya yang di parkir tepat berada di depan restoran. Pikiran Dikta juga hanya rumah sakit karena dia tidak tahu harus membawa Selma ke mana lagi. Tidak mungkin kan kau Dikta membawanya ke rumah Nico, apalagi ke rumahnya. Pria itu langsung memasukkan Selma ke kursi bagian belakang, menidurkan secara hati-hati agar tidak berguling. Kemudian dia langsung berlari masuk ke dalam kursi kemudi dan melajukan mobilnya dengan tergesa. Dikta sudah mendengar percakapan Selma dan wanita yang duduk bersamanya itu sejak awal. Tentu saya Dikta merasa terkejut mendengar berita tentang perselingkuhan dari suaminya Selma. "Aku nggak nyangka jika Nico sampai tega melakukan itu padamu, Selma. Kalau tahu begini lebih baik kamu tidak perlu menikah dengan pria seperti itu," gumam Dikta. Pria itu bahkan sempat melihat foto hasil USG yang ditunjukkan oleh seorang wanita pada Selma. Sungguh rasanya Dikta ingin sekali menemui Nico dan menghajar pria itu. Meskipun perbuatan Nico tidak jauh beda dengan Dikta dulu, tetapi melihat Selma yang di sakiti lagi seperti ini dia juga ikut merasa sakit. "Kalau memang terbukti Nico berselingkuh sampai memiliki anak dari wanita lain, aku tidak akan membiarkan dia menemui mu lagi, lebih baik kalian berpisah saja," lanjut Dikta mencengkram setir mobilnya. Sedangkan di sisi lain. Prilly tertawa kecil ketika melihat Selma yang langsung pingsan ketika dia membeberkan bukti-bukti perselingkuhan itu. Dia yakin setelah ini Selma pasti meminta cerai dari Niko dan dia bisa membuat Nico bertekuk lutut padanya. "Ternyata sangat mudah membuat wanita itu percaya, ku kira dia wanita pintar dan cerdas, tapi ternyata sangat bodoh!" Prilly langsung membereskan semuanya dan memutuskan pergi dari restoran itu dengan senyum mengembang di bibirnya. *** Nico langsung menuju rumah sakit saat mendapatkan kabar jika Selma masuk ke sana. Tentu saja dia terkejut ketika yang menghubungi adalah mantan suami dari istrinya, tetapi memakai ponsel Selma. Nico tidak perlu menanyakan resepsionis di mana tempat Selma dirawat karena Dikta telah memberitahunya lewat pesan. Dengan sedikit berlari pria itu naik ke lantai 3 menggunakan tangga karena liftnya penuh, dia ingin cepat bertemu dengan Selma dan ingin tahu apa yang sebenarnya terjadi. Nico melihat pintu bertuliskan no A1 ruang Kenanga dan sepertinya di situ Selma di rawat. Saat membuka pintu dengan tergesa dan melihat Selma tertidur di atas ranjang, tiba-tiba Nico mendapatkan hantaman di pipi bagian kirinya. Nico terkejut dan tidak sempat menghindar dari serangan dadakan itu, membuat pipinya terasa panas dan bagian sudutnya robek sedikit hingga mengeluarkan darah. "b******k lu, kalau nggak bisa jadi suami setia, setidaknya lu ceraikan Selma sebelum hal menyakitkan ini terjadi!" Nico kali ini menangkis pukulan Dikta. Dia terkejut dengan ucapan mantan suami dari istrinya itu. "Apa maksudnya? Aku tidak mengerti! Tolong bicara yang baik-baik, aku juga ingin tahu apa yang terjadi dengan istriku?" Nico menatap tajam Dikta membuat pria itu mendengus kesal. "Ayo ikut!" Dikta menyeret kemeja Nico agar pria itu mengikutinya keluar. Dia tidak ingin jika percakapannya nanti membuat Selma terganggu, meskipun memang keadaannya belum siuman. Nico menyentak tangan Dikta dan memilih berjalan terlebih dahulu. Sungguh Nico sama sekali tidak mengerti dan tidak tahu apa maksud Dikta berbicara seperti itu bahkan Nico semakin mencurigai jika Dikta yang membuat Selma pingsan. "Jujur aja, lu udah selingkuh di belakang Selma, 'kan?" pernyataan Dikta membuat Nico mendengus kesal. "Kamu jangan mengada-ngada, saya bukan pria seperti kamu yang suka menyakiti istrinya dan berselingkuh dengan wanita lain, akhirnya mendapatkan karma, kan?" ejek Nico. "b******k, lu nggak usah berlagak sok suci dan setia, lu juga udah selingkuh di belakang Selma sampai wanita selingkuhan lu itu hamil, kali ini jangan mengelak karena gue udah dengar sendiri dan kasih bukti foto-foto lu yang tidur telanjang sama tuh cewek!" Nico langsung membelalakkan matanya ketika mendengar seruan dari Dikta. Butuh waktu beberapa detik untuk membuatnya mencerna apa yang dikatakan oleh pria itu. Apa maksudnya dengan bukti foto-foto dia tidur telanjang dengan wanita lain. Apakah itu perbuatan Prilly? Jika iya, maka dia tidak akan pernah melepaskan wanita itu. Lihat saja apa yang akan Nico lakukan untuk orang yang berani melawannya. "Sebaiknya lu nikahin tuh cewek dan ceraikan Selma sekarang juga, cewek lu itu hamil dan mengatakan semuanya sama Selma, dia pingsan setelah lihat foto-foto laknat lu sama selingkuhan lu itu, jadi semuanya sudah terbongkar dan gue yakin kalau sekarang Selma udah sangat benci sama lu!" Nico menggeleng dan terkekeh, entah kenapa dia jadi curiga jika Dikta juga ikut andil dalam urusan ini. "Gue pengen tahu cerita keseluruhannya, atau jangan-jangan lu ikuti andil dalam semua rencana ini?" Nico menarik kerah baju Dikta. Kali ini Nico terlihat begitu marah, matanya menatap Dikta tajam seakan bisa menembus wajahnya. Dikta juga bisa melihat emosi di wajah Nico dan Dikta sedikit terkejut ketika mata itu seakan mengatakan jika dia memang tidak tahu apa-apa. "Lepaskan! Gue bukan orang banci yang mau suka bikin gara-gara, atau mungkin lu yang pengecut dan mau mengkambing hitamkan gue?" seru Dikta mengejek. "b******k! Gue nggak tau apa-apa, jadi sebaiknya lu cerita yang sebenarnya sebelum gue benar-benar percaya dan yakin jika lu ada hubungannya sama semua ini!" Kali ini Nico benar-benar sudah tidak bisa di ajak berdebat karena dia siap menghancurkan apa saja yang berurusan dengannya. "Sayangnya gue nggak percaya sama lu, Selma juga udah nggak percaya sama elu, karena jelas yang di foto itu adalah lu dan bukan editan sama sekali!" Nico menarik kerah Dikta sekali lagi, wajah mereka berhadapan begitu dekat. "Gue bakal buktiin kalau semua itu nggak bener dan gue pastikan semua bukti-bukti itu akan ada dan gue bakal hancurkan orang-orang yang telah mengusik hidup gue dan keluarga gue!" Bersambung.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD